✨️Bertengkar

45 24 0
                                    

Siapa yang suka keributan ini??😈

🌟
.
.
.

"Nanti kamu labrak saja ceweknya. Tapi jangan main fisik oke?"

Mulut Faro terbuka lebar. Bahkan bekapan tangannya di mulut Estelle terlepas. Sepertinya Bu Dina sudah tertular kegilaan Estelle!

"Bo-boleh Bu?" tanya Estelle yang masih sesenggukan.

"Boleh tapi jangan main fisik ya?"

Estelle mengangguk lucu dibalas usapan lembut Bu Dina pada puncak kepala gadis itu.

Setelah melihat muridnya mulai tenang, Bu Dina menegakkan duduknya.

"Oke Estelle, sekarang saya mau menjelaskan sesuatu ke kamu," ujarnya serius. "Saya berikan kamu beberapa contoh soal, coba kamu kerjakan. Ini untuk mengganti nilai kamu yang selama ini selalu di bawah KKM."

Bu Dina lantas mengeluarkan tiga lembar kertas putih penuh tulisan juga beberapa angka yang nampak menyebalkan di mata Estelle.

"Ini kamu kerjakan sekarang, saya tinggal mengajar dulu dan kamu akan diawasi Faro. Nanti setelah selesai, tetap di sini sampai saya kembali. Jangan protes, nanti saya beri kripik kentang 3 bungkus yang large kalau benar semua."

Estelle menatap Bu Dina penuh minat dan segera merampas bolpoint dari saku seragam Faro, membuat kakak kelasnya itu mendelik kesal.

Bu Dina terkekeh melihat kelakuan muridnya. Sementara Faro sibuk memijit pangkal hidungnya. Sungguh kepalanya berdenyut hebat saat ini.

"Bu jangan bohong ya? Beneran yang large 3 bungkus ya?"

"Iya saya janji Estelle."

...

Sepeninggalan Bu Dina, Faro terus mengawasi Estelle dan pekerjaan gadis itu penuh minat. Ia tak habis fikir dengan jalan pikiran adik kelasnya selama ini.

Hingga 45 menit kemudian, 30 soal tersebut selesai. Estelle mengucek matanya yang terasa panas dan sembab. Kalau bukan demi kripik kentang ia tidak sudi mengerjakan semua ini.

"Jangan dikucek," sela Faro berusaha menyingkirkan tangan mungil itu.

"Mataku sembab Kak, nggak enak," rengeknya.

"Siapa suruh nangis?"

Estelle mendengus dengan respon Faro.

"El, kenapa pura-pura bodoh?" tanya Faro lembut. Sifat pria itu kembali seperti saat pertama kali mereka saling kenal.

"Kak Faro sendiri kenapa pura-pura jadi cowok lembut? Kenapa pura-pura jadi cowok baik? Kenapa pura-pura nggak brengsek? Kak Faro juga suka pura-pura kan?"

Berbicara dengan makhluk bernama Estelle memang memerlukan kesabaran setinggi Everest! Jika bukan Estelle, sudah ia gorok si brisik ini, batin Faro geram teramat sangat.

"Gue beliin kripik kentang 5 bungkus yang large tapi jawab serius pertanyaan gue!"

Secepat kilat Estelle menghadap Faro sepenuhnya. Raut julidnya kini sirna. Ia menatap Faro dan mengangguk ribut. Sangat lucu sekaligus menyebalkan di mata Faro. Untung sayang, jadi tidak ia lempar ke kawah merapi!

"Kenapa pura-pura bodoh?"

"Soalnya kalau gue nunjukin kemampuan gue, pasti disuruh ikut olimpiade atau bisa-bisa akselerasi. Gue cuma mau tenang sama sahabat-sahabat gue. Lagipula minat gue lebih ke seni ketimbang akademik. Terus juga, gue mau bikin gebrakan pas kelas 12. Biar orang-orang shock hehehe. Sekian terima kripik kentang," ujar Estelle kelewat serius.

ELLE  -La dernière lumière pour l'étoile-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang