17. how much does it cost to rewrite my life?

1.5K 166 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┌──═━┈━═──┐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┌──═━┈━═──┐

For better experience i suggest you to listen the playlist!

└──═━┈━═──┘

Notice that, this chapter containing triggering contents which may cause disturbance for some of you such as : dealing with trauma, PTSD, self hatred, self unworthiness, etc.

"You do have that on your closet. The exact same one with Brioni, the one you brought from Italy." Zurielle menyilangkan kakinya sembari menatap Januar dari atas ke bawah. Tatapan matanya kelewat picing, buat beberapa shopping assistant yang membantu mereka mencari pakaian sedikit gelagapan.

Jujur saja, aura dominasi milik Zurielle tidak main-main. Kalau bukan karena feromon vanilla dan caramel manisnyayang tidak sengaja menguar beberapa kali, tidak aka nada yang menerka kalau pria elegan ini merupakan seorang omega. Aura yang dimilikinya tidak main-main.

"But that's okay, ambil aja. Kamu belum punya suit yang warna abu, punya kamu item sama navy doang, 'kan." Zurielle mengangguk sembari mengisyaratkan untuk salah satu dari shopping assistant di situ mengambil set baru dari yang Januar kenakan.

Omong-omong, Januar dan Zurielle kini berada di sebuah toko pakaian kelas atas yang baru akan buka di Grand Indonesia. Cesare Attolini. Iya, baru akan buka. Peresmian toko ini harusnya nanti malam. Namun, ketika uang dan kekuasaan yang berbicara, apa yang tak bisa dilakukan?

Januar tersenyum, "You're scaring them."

Omega tersebut mengendikkan bahu acuh, "This is how I am." Lantas dia lanjut menggulirkan layar telepon pintarnya.

"Silakan belanjaannya di proses di kasir, Pak."

Januar segera bangkit dari tempat duduknya. Ia lantas mengikuti arah salah satu pegawai di sana dan mengeluarkan dompetnya dari saku celana. Sebelum benar-benar meninggalkan Zurielle di sofa tersedia, kembali laki-laki itu menawarkan Zurielle untuk turut membeli sesuatu.

to my twenties, jaejenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang