14

853 40 0
                                    

Desember 2014
Los Angeles

Aku keluar untuk minum-minum di malam Jumat. Beatrice mentraktir. Aku lagi-lagi tidak mengatakannya kepada Harin. Aku menyadari bahwa aku dan Harin adalah teman. Meskipun dia mengatakan bahwa kami harus saling berkomunikasi, tetapi menurutku aku tidak harus melaporkan aku akan bergaul dengan siapa padanya. Itu hakku. Bahkan jika aku berkumpul dengan teman-teman Kaigan, Harin tidak perlu mengetahuinya.

"Mereka ada dimana-mana," keluh Beatrice.

"Kau, kan, memang mengundangnya," sela Maria.

"Aku hanya mengajak Theo. Ternyata mereka masih sama saja. Berkeliaran dengan membawa koloni mereka. Apakah mereka pengecut?"

Di seberang ruangan. Di meja biliard yang lain, Kaigan merunduk, dan menyodok sebuah bola. Tiga bola jatuh ke dalam lubang dan Kaigan tersenyum puas.

"Mereka tidak semenyebalkan itu." Hailey menawariku rokok, tapi aku mendorongnya. Membiarkan ia menyalakan untuk dirinya sendiri.

Tempat ini pantas disebut sebagai perkumpulan liar. Orang-orang tidak hanya datang untuk bermain biliard, minum atau merokok. Mereka memiliki kamar untuk melakukan adegan intim. Terkadang beberapa pasangan melakukannya di lantai dasar. Menjadi tontonan yang anehnya malah disukai orang-orang.

Aku merasa tidak nyaman. Selalu saja aku membayangkan diriku di posisi perempuan-perempuan itu. Sebenarnya bukan hal yang salah. Bahkan aku tidak dapat menyebutnya tidak bermoral, karena beginilah orang-orang Lympus hidup. Aku hanya merasa cemas dan kasihan. Mereka mengeksplotiasi perempuan seenaknya. Mengambil keuntungan tanpa memikirkan perasaan perempuan bersangkutan. Sebagian dari perempuan tersebut memang tidak memiliki hati. Bahkan setelah mengetahui faktanya, aku masih belum terbiasa.

Aku entah bagaimana memutuskan untuk datang. Mengikuti kemanapun Beatrice mengajaku. Aku sudah mengunjungi 7 bar dalam 1 bulan terakhir ini. Hugo bilang akan bagus untukku mengenal banyak mahasiswa Lympus. Dia begitu percaya bahwa kecantikanku membuatku gampang memasuki lingkungan Lympus. Hugo tidak salah. Meskipun aku tidak berbicara terlalu banyak dan beberapa kali menolak minum, mereka menerimaku. Mereka bahkan mengajaku berfoto dan membuat video untuk diunggah ke media sosial.

Sedikit tidaknya aku merasa terlihat. Pengikut Instagramku naik sejumlah dua ribu dari pengikutku sebelumnya. Laki-laki yang aku temui ketika bersosialisasi selalu mengajakku bertukar Instagram dan nomor telepon. Terkadang mereka masih mengejekku sebagai orang Asia, tetapi mereka lebih fokus untuk berbicara denganku.

Itu adalah pencapaian yang aku bicarakan pada Dad. Aku sudah bisa berbaur meskipun aku yakin ini lebih tidak bermakna daripada apa yang aku kira. Namun di era sekarang, manusia dikenal dari seberapa banyak dia mengenal orang lain. Seberapa banyak pengikut Instagramnya. Seberapa banyak dia mengikuti pertemuan-pertemuan tidak penting. Terlihat adalah kebutuhan dasar manusia. Jadi aku mengikutinya.

Hugo berinvestasi banyak terhadap kecantikanku. Selalu puas setiap melihat kulitku lebih mulus dari sebelumnya ataukah soal rambutku yang mirip model di iklan shampo. Bagiamana aku merasa bertanggungjawab. Hugo memastikan aku terlihat cantik agar aku terlihat. Di saat yang sama agar tidak ada orang-orang yang menghinaku. Katanya bahkan jika aku tidak memiliki reputasi yang bagus atau dibenci, aku tetap harus terlihat cantik. Manusia adalah makhluk visual. Jadi penting bagiku untuk memberikan kesan semacam itu. Membuat mereka secara tidak sadar menyukaiku.

Masalahnya aku merasa aneh dengan ucapan Jean. Hugo hanya bilang jika aku cantik, aku akan memiliki banyak keuntungan. Sementara Jean mengatakan kecantikanku akan menjadi sebuah alat pengontrol. Kaigan tidak akan mengusiku. Anehnya Kaigan justru sering melihat kepadaku. Aku bahkan baru menyadari, laki-laki itu, kan, menyukai perempuan cantik. Jadi apakah sekarang aku membuat diriku menjadi target?

Desire |18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang