Festival musik itu hampir setiap tahun di gelar. Pada awal musim dingin, di bulan yang sama. Kalau memungkinkan, tanggal hari dan jamnya pun akan sama seperti ritual wajib melibatkan iklim dan sedikit dukungan magis dari semesta untuk dilaksanakan sesuai dengan aturan kalender pendidikan seolah kegiatan ini menjadi salah satu hal wajib bagi para mahasiswa. Untuk menyambut musim dingin berserta waktu libur yang cukup panjang, mereka merayakan akhir dari masa-masa ujian dengan mengundang penyanyi-penyanyi papan atas, band indie terkenal, solois yang tengah naik daun bahkan boy group beru debut dari Korea didatangkan langsung untuk mengisi sisa rundown acara mengingat budget yang dikumpulkan panitia masih memiliki sedikit kelebihan.
Euforia yang berpusat di seputaran stadion lapang sepak bola dan sekitarnya membuat kerumunan orang tergiring bagaikan barisan semut menghampiri tumpukan kue. Hampir seluruh mahasiswa berkumpul di sana, menyaksikan berbagai penampilan menarik dari mulai jam sepuluh pagi dan diperkirakan akan berlangsung sampai jam sepuluh malam. Mereka berpesta, meski tanpa bir-bir kalengan tapi bisa dipastikan suasana akan tetap rusuh menjelang malam sehingga beberapa petugas kampus pun dipersiapkan mengawal dan mengawasi.
Di luar area yang diiisi suara musik juga teriakan para penonton, seorang pemuda berjalan santai menuju perpustakaan Firestone, Universitas Princetone. Tempat itu jelas hanya akan dipilih oleh para kutu buku berotak tidak beres untuk dipakai sebagai peralihan dari ketidakinginannya berbaur dengan banyak orang namun ia punya tujuan lain di hadapan pustakawan bermata malas, dia menunjukkan id mahasiswa. Nama Ray Harisson tertera lengkap dengan pas foto berukuran kecil, barcode anggota perpustakaan, dan nomor induk mahasiswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLEMNRAIN 🔞 || KIM MINJAE
FanfictionUniverse Kim Minjae dan tiga galaksi yang mengelilinginya. Terdiri dari berbagai jenis cerita, one shoot atau long book ❤❤ cover by : hobiholygraph