Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana ruang studio tari itu mendadak sepi. Setelah satu per satu para member mengambil barangnya dan keluar, teriakan Yujun adalah hal terakhir yang Minjae dengar saat ia masih asyik merebahkan diri di atas lantai dekat meja komputer. Hari ini mereka berlatih lebih lama dari biasanya karena sebulan lagi akan melakukan world tour kedua. Ditambah karena koregrafer mereka berhalangan datang, jadilah Minjae yang sibuk melatih, memberi pengarahan, dan melakukan evaluasi untuk setiap lagu juga gerakan.
Di menit-menit terakhir, Minjae sudah tidak punya tenaga untuk menegur setiap member yang mulai asyik dengan kegiatannya sendiri. Para maknae saling bercanda dan melempar jaket juga botol minum, Hunter dan Hyunwoo fokus dengan ponsel, Sumin berlatih sendiri di depan kaca, Junmin entah kemana- sepertinya dia terlalu banyak minum dan kedinginan jadi harus bolak balik toilet. Hanya Jinsik yang duduk diam di seberang Minjae sambil memerhatikan leader mereka pelan-pelan mulai tertidur. Dia lalu mengintruksikan Yechan dan Yujun agar lekas mengambil barang mereka dan meninggalkan studio.
Setiap kali Minjae memimpin sendiri jalannya latihan, Jinsik tidak pernah ikut bercanda dengan member lain. Dia akan berusaha untuk tetap fokus, meminimalisir kesalahan dan membantu Minjae menghalau para maknae kalau sudah buyar konsentrasinya. Semakin malam mereka semakin lapar dan mengantuk, Minjae tidak bisa memaksakan semua member untuk tetap fokus demi mencapai hasil sempurna.
"Lo langsung balik ke dorm?" tanya Sumin waktu mereka berjalan di lobi kantor.
"Gue beli makanan dulu buat disimpen di atas, Minjae kayaknya nggak bakalan balik."
Sumin manggut-manggut. Tanpa bertanya apapun lagi, dia memisahkan diri dan bergabung dengan para member yang langsung masuk ke dalam dua buah mobil mereka di pelataran gedung agensi. Jinsik melambai ke arah Yujun. Anak itu menyeringai dengan kepala tersembul dari jendela.
"Kak, gue boleh tidur di bed lo nggak malam ini? Males manjat." tanyanya.
"Iya, lo tidur aja. Biar gue yang naek," angguk Jinsik.
"Yeay, makasih. Itu leader seret dah suruh pulang, kebiasaan nginep-nginep mulu di kantor. Kalau pagi rusuh bener soalnya orang-orang."
"Udah lo tenang aja. Awas jangan bawa makanan ke kamar, sikat gigi sama cuci muka lo dulu."
