THE (UN) FORGOTTEN 🔞🔞

158 11 38
                                    

Happy Birthday Sweet Heart ❤❤

Happy Birthday Sweet Heart ❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal Maret 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awal Maret 2024.

"Tuan Kim, anda mendengar saya? Anda bisa membuka mata anda lebih lebar lagi, Tuan? Bagus. Sekarang bisakah anda gerakkan satu jari anda sebagai respon kalau anda bisa mendengar? Ya begitu. Bisakah anda berkedip? Baik, ini lebih dari yang saya harapkan. Tolong buka mata anda lebih lama Tuan Kim, saya akan menyuntikkan antibiotik, ini agak sedikit tidak nyaman, ya? "

Minjae berkedip sekali lagi. Matanya masih menampilkan bayangan sebuah tempat asing. Beberapa wajah sekarang muncul, menatap dengan ekspresi yang tidak bisa dijabarkan. Bagi Minjae, perlu waktu sekian menit untuk mengenal siapa mereka. Tidak ada satupun yang mau bicara seperti yang dokter lakukan tadi. Mereka menunggu Minjae dan segala hal yang mungkin bisa ia lakukan sebagai respon. Minjae tidak bisa berpikir. Semua terasa kosong. Rasanya seperti lahir kembali sementara ia saat ini mungkin adalah sesosok bayi karena ia tidak bisa bicara dan menggerakkan tubuh.

"Tuan Kim, syukurlah anda sudah sadar. Selama ini anda bertahan dan itu hebat sekali. Kita akan memulai masa pemulihan secara perlahan jadi jangan terlalu memaksakan diri untuk mengingat atau memberi respon yang signifikan, ya? Tolong lihat di sini, ada kelurga anda yang setia menunggu."

Mata Minjae terasa panas. Seolah ada debu-debu halus yang masuk tapi ia hanya mampu berkedip untuk menyingkirkannya. Jarak pandang Minjae pun terbatas pada ujung tempat tidur dan kedua kaki yang tertutup selimut. Minjae mencoba menelan ludah, tapi tenggorokannya terasa sakit. Sesuatu mengganjal di sana. Seperti selang atau apapun itu yang membuat tidak nyaman.

"Sistem sarafnya masih memerlukan stimulus yang lebih sering, kita harus bersabar sampai beberapa bulan lagi untuk menormalkan kondisi Minjae. "

Bola mata Minjae bergerak, mengikuti tubuh si dokter yang sekarang menjauh dan menghampiri seorang lelaki.

Aliran udara di hidung Minjae terasa lebih deras. Oh- mungkin karena selang oksigen terpasang di sana. Tapi entah kenapa, dada Minjae masih saja sesak dan sakit setiap kali ia menghirup udara.

Ini aneh. Sungguh.

Ada dimana ia sebenarnya? Kenapa dia bisa tertidur dengan sejumlah alat mengerikan menempel di tubuh? Dia tidak bisa merasakan pergerakan kaki. Jari-jarinya seperti kesemutan dan belakang kepalanya bagai ditempeli lem berperekat kuat, tidak bisa Minjae angkat sedikitpun.

SOLEMNRAIN 🔞 || KIM MINJAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang