LAYLOW 🔞🔞

266 12 38
                                    

"Kak, kita udahan aja ya? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak, kita udahan aja ya? "

Minjae meneguhkan diri kali ini. Dia tahu banyak resiko dan reaksi buruk yang akan diperlihatkan Euijoo termasuk saat sebuah gelas kristal dari tangan pemuda itu melayang bebas melewati bahu Minjae dan menghantam cermin besar yang ada di belakangnya.

"Ngomong yang bener, Jae. "

Seperti lantai marmer yang berada di bawah pijakan kaki telanjang Minjae, suara Euijoo terdengar begitu dingin. Minjae menelan ludah. Kedua tangannya terkepal. Dia memberanikan diri menatap mata Euijoo yang seperti pisau baru diasah. Pemuda itu melangkah, menghampiri Minjae yang tengah menahan sakit karena lebam di sudut mata. Dia mabuk. Tubuhnya menguarkan aroma alkohol yang cukup pekat. Minjae mempertaruhkan nyawa malam ini hanya untuk mencoba peruntungan sekali lagi.

"Kamu bilang apa barusan? Ulangi! "

"Kita putus Kak, ini yang terbaik. Aku nggak mau lihat kamu_"

"Kim Minjae! "

Tangan Euijoo melayang, kali ini menghajar permukaan tembok di samping tubuh Minjae. Suara benturan pun terdengar. Minjae gemetar hebat tapi dia berusaha mengendalikan diri. Euijoo sedang berada di arus emosinya yang acak. Dia sedang menjelma seperti monster, Minjae sudah terbiasa menghadapi situasi seperti itu. Tapi dia tidak mau kebiasaan menjadi sesuatu yang lumrah, berlanjut, dan lama-lama menggerogoti keyakinannya atas hubungan mereka. Terutama setiap kali mereka bertengkar karena membahas hal yang sama. Seon Yeji.

"Aku udah nggak sanggup, " lirih Minjae.

"Kamu nggak sanggup? Apa yang bikin kamu nggak sanggup? Udah bertahun-tahun, Jae. "

"Justru karena bertahun-tahun, Kak. Itu sudah terlalu lama, " pekik Minjae. Dia menghentakkan kaki, menatap Euijoo jengah. Perasaannya campur aduk. Kasihan, sayang, cemburu dan sepercik kebencian yang tetiba mencuat. Semua bergerumul, membuat Minjae mual. Seharusnya dia tidak melawan Euijoo tadi sampai lelaki itu kelepasan memukulnya dan bersikap lebih tempramental karena permintaan putus Minjae yang dianggap tidak logis.

"Kak, we're not gonna make it, right? Selama perempuan itu ada di antara kita, aku nggak bisa berharap terlalu jauh sama kamu, " bisik Minjae dengan tangis tertahan. "So please, just think about it again. Berapa kali aku harus melihat kamu sama dia, bersikap seperti orang pacaran padahal tunangan kamu itu aku. Apa karena kita dijodohkan? Karena kamu takut papamu nggak akan ngasih kamu jatah di perusahaan? Aku bisa jelasin ini sama om Yonghoon, tapi aku nggak mau kita menikah dengan rasa terpaksa. "

Euijoo menatapi Minjae. Kedua telapak tangannya yang terkena noda darah merangkum wajah pemuda itu. Jari-jari Euijoo gemetaran.

"Jae, aku mohon... " lirihnya.

Minjae mengerjap. Tangan Euijoo terasa dingin. Menularkan aroma anyir. Samar tapi mencekam. Pada titik ini Euijoo bisa melakukan hal yang lebih nekat atas diri mereka berdua. Minjae enggan membayangkan.

SOLEMNRAIN 🔞 || KIM MINJAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang