Sore itu Hunter baru pulang dari latihan basket. Dia mendapati Yujun tengah berkutat di meja belajar bersama tumpukan buku sambil serius mengetik pada laptop baru yang dia bilang dipinjami oleh Jo. Mata Hunter terus tertuju pada Yujun sementara ia melepas sepatu dan menaruh tas dekat kaki ranjang mereka. Dia lalu menghampiri Yujun, sambil berkacak pinggang melihat ke beberapa buku yang terbuka.
"Tumbenan banget lo, mau kemana? " nada suara Hunter terdengar penuh selidik waktu menanyakan hal itu.
"Kemana apanya sih? " Yujun balik bertanya tanpa mengangkat wajah.
Hunter berdecih. Sambil menggaruk ujung hidung dia menunjuk dan meraih salah satu buku Yujun.
"Olim masih lama kan ya? Terus ini kayaknya tugas bio sama sejarah kita. Lo mau cabut makanya lo kerjain sekarang padahal presentasi masih minggu depan. Kemana lo? "
Akhirnya Yujun menyeringai. "Biasalah."
"Biasa apanya? "
"Ya jalan sama Kak Jo. "
Kening Hunter langsung berkerut. "Kok lo jadi sering jalan sama dia? "
Yujun yang sudah biasa menghadapi sikap Hunter hanya mengangguk sambil mencatat sesuatu.
"Ya emang nggak boleh jalan sama pacar sendiri? "
"Kayaknya waktu kemaren lo masih nyangkal kalian jadian deh. "
"Ini sekarang enggak. "
"Lo kan bilang jalan sama dia bakalan dua minggu sekali doang. "
"Kalau ada waktu luang kenapa nggak sih, Hunter. "
"Mau pada kemana lo? "
"Belum tahu. Tempat biasa aja kali. "
"Tempat biasa itu apa, Yujun? Kuburan?"
Yujun terkekeh. Dia membuka lagi halaman naver dengan tetikus di tangannya.
"Lo kenapa deh? "
"Yujun."
Hunter terpaksa meraih rahang Yujun dan menggerakkannya agar menatap ke arah pemuda itu.
"Lihat gue. Gue nanya serius ini sama lo. "
Bibir Yujun mengerucut. Dia memegangi pergelangan tangan sahabatnya.
"Sakit Hunter ihhh.. "
"Jawab dulu. "
"Kan belum tau, pokoknya jalan aja. Biasanya juga kepikiran nanti. Paling ke kafe lah, atau taman, atau nonton, ya emang mau kemana lagi sih? "
Yujun menatapi sorot mata Hunter yang tajam padahal itu hanya sebuah cara untuk menutup kekhawatirannya atas diri Yujun dan kedekatan dia dengan Jo. Selama ini Hunter selalu menjaga amanat dengan baik, untuk menjaga Yujun seperti dia menjaga nyawanya sendiri. Hunter tidak mau repot-repot menjelaskan ketika suatu hari Yujun pernah mempertanyakan hal ini padanya.
"Gue care dan gue nggak mau terjadi hal-hal buruk atas diri lo di luar kendali gue. Gue nggak akan larang lo jalan sama Jo selama kalian masih bersikap baik dan gue tetap bisa memantau keberadaan lo. Kasih tahu setiap tempat yang lo datangin sama dia. Pastiin zenly lo nyala dan angkat telepon gue kalau udah lebih dari jam 9 lo belum on the way balik. "
Yujun melipat bibir. Hunter lepas cengkramannya di wajah imut anak itu. Dia memeriksa ponsel Yujun, memastikan batreinya masih penuh sehingga Yujun tidak punya alasan untuk tidak mengangkat teleponnya.
"Hunter, lo nggak percaya sama gue? " tanya Yujun pelan.
"Bukan sama lo, tapi sama si gantar itu. Lo orangnya polos, gampang percayaan, gue nggak mau hubungan lo sama dia mempengaruhi apapun. "
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLEMNRAIN 🔞 || KIM MINJAE
FanfictionUniverse Kim Minjae dan tiga galaksi yang mengelilinginya. Terdiri dari berbagai jenis cerita, one shoot atau long book ❤❤ cover by : hobiholygraph