WINTER AND YOU 🔞

208 12 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinsik bukan morning person

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jinsik bukan morning person. Biasanya dia akan memaksimalkan waktu tidur sampai satu jam sebelum jadwal kegiatan dimulai. Namun pagi ini alam bawah sadar Jinsik dipaksa bangun.
Bunyi suara game dari laptop yang tengah dimainkan oleh Yujun ternyata bisa membuat Jinsik seketika sadar. Dia langsung terduduk, menoleh ke arah meja belajar dan mendapati anak itu sedang asyik mabar entah dengan siapa.

Yujun melirik sekilas lalu menyeringai.

"Lo nggak tidur, kah? " tanya Jinsik takjub. Dia menggosok matanya yang masih terasa buram saat melihat sekeliling. Ternyata lampu kamar belum dinyalakan oleh Yujun. Dia tidak berani melakukannya tanpa seijin Jinsik. 

"Belum Kak, tanggung." Yujun cuma menyeringai, lalu kembali sibuk mengoperasikan keyboard juga tetikus di tangan. 

Jinsik hanya menggelengkan kepala. Dia lalu perlahan beringsut turun dari  bunk bed dan keluar dari kamar. 

"Gue nggak matiin lampu ya, takut lo mau tidur." 

"Tidur nanti aja, orang jam sepuluh kita mau latihan," sahut Yujun. 

"Emang bangor lo, nanti kalau latihan lo nggak fokus kena damprat Minjae loh." 

 Yujun hanya terkekeh. "Kalau Kak Minjae ngamuk, kan ada elo, Kak." 

Jinsik sontak menoleh, "Maksudnya apa, ya?"

Tapi Yujun tidak menjawab lagi, dia sudah asyik berkomunikasi dengan temannya lewat media game. Jinsik keluar kamar. Anak-anak menyebar dengan kegiatan masing-masing. Hyunwoo dan Junmin  sedang mempersiapkan makanan di dapur, Seeun dan Yechan masih berleha-leha menonton tv sambil memainkan ponsel di ruang tengah. Jinsik melihat Hunter sibuk berolah raga di ambang pintu ruang penyimpanan koper, sepatu dan lain-lain. 

"GUE LAPAAARRR!!!" 

Jinsik tersentak mendengar teriakan Sumin saat ia keluar dari kamar. Di bahunya tersampir handuk dan penampilan anak itu sungguh kacau. Rambut gondrong Sumin acak-acakan, hampir sebagian naik ke atas seperti Einstein. 

"Siapa yang bagian masak nih?" tanya Sumin lagi sambil menghampiri dapur. "Yaelah, ngapa lo berdua. Bisa lama banget ini sih kelarnya, gue keburu mati cuyy," protesnya sambil duduk di kursi makan dan mencomot sebuah kerupuk beras dari dalam toples. 

SOLEMNRAIN 🔞 || KIM MINJAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang