Part 4

1.2K 81 5
                                    

Setelah menemani ivan sarapan di kantin. Kini giliran ivan yang menemani alisha kedepan sekolah, karena hari ini alisha masih akan ikut acara sekolah sebagai team dokumentasi.

Alisha memutuskan untuk membawa mobil sendiri takut kejadian kemarin terulang lagi. Sebenarnya alisha sempat ingin menelvon ivan tapi ia langsung ingat jika ivan sedang qualitytime dengan annais, jadi alisha mengurungkan niatnya

Untunglah ada salah satu anak club mobil alisha yang kebetulan lewat di tempat itu dan alisha di antar oleh nya. Saat itu lah alisha memiliki ide untuk kembali aktiv pada club nya, selain untuk menghindari ivan ia juga ingin sembuh dari rasa trauma nya.

Sebenarnya bukan sepenuhnya karena ivan alisha memutuskan fakum dari club nya. Tetapi karena kejadian beberapa minggu setelah ivan kecelakaan, alisha juga mengalami kecelakaan tetapi ia tidak luka parah seperti ivan, tetapi kecelakaan itu membuat ayah nya pergi untuk selamanya

Flashback

Hari ini merupakan hari pertandingan yang alisha tunggu tunggu. Ia sebagai perwakilan dari club mobil nya pada pertandingan balap se indonsia. Kegiatan alisha ini sangat didukung oleh kedua orang tuanya. Orang tua alisha yang tak pernah menuntut anaknya, mereka akan menyerahkan semuanya pada alisha lakukan apa yang alisha mau.

Pertandingan itu dihadiri oleh ayah alisha dan anggota anggota club alisha, ivan tidak hadir karna ia masih dalam pemulihan.

Pertandingan itu berjalan dengan lancar tidak ada masalah sama sekali. Alisha pun mendapatkan juara 2. Betapa bangganya sang ayah pada putri satu satunya itu.

Tak sabar rasanya alisha dan ayah pulang untuk memberitahu sang bunda jika alisha menang. Tentunya alisha juga ingin memberikan kejutan pada sahabatnya ivan.

Tetapi sangkin bahagianya. Mobil yang digunakan alisha dan ayah nya untuk pulang itu tiba tiba mengalami rem blong saat penurunan. Tanpa mereka sadar di depan sudah ada truk yang sedang parkir. Tidak lagi bisa dihindari, mobil yang mereka tumpangi itu menambrak satu mobil trui yang tengah terparkir di tepi jalan. Benturan keras itu terjadi tepat dibagian pengemudi.

Alisha tidak menggunakan caca untuk balap maupun pulang kerumah. Mobil yang alisha gunakan adalah mobil yang berbeda. Sampai saat ini alisha tidak tau jelas apa sebab terjadinya rem blong itu.

Alisha hanya terbentur sedang sang ayah sudah terbentur terjepit pula oleh pintu. Ayah alisha sempat dilarikan kerumah sakit, tetapi tuhan berkata lain. Sesampi dirumah sakit ayah alisha langsung menghembuskan nafas terakhirnya.

Dari situlah alisha mulai trauma untuk kembali membawa mobil dan memilih fakum dari club mobilnya.

FLASHBACK OFF

menjadi anak perempuan satu satunya alisha selalu dididik menjadi wanita yang kuat, tidak takut pada apapun kecuali pada tuhan dan orang tua.

Sang ayah selalu meninggalkan pesan untuk alisha 'jangan pernah mau dikuasi oleh rasa takut dan rasa trauma mu. Apapun kejadian menyeramkan yang menimpamu itu semua caramu agar tetap kuat. Ayah tidak mau kamu jadi perempuan yang lemah, karena ayah tidak akan bisa menjaga mu selamanya. Kalau bukan dirimu siapa lagi yang akan menjagamu'

Alisha selalu mengingat pesan ayahnya. Sempat iya tak ingin menyentuh kendali mobil dan segala berhubungan dengan club mobil nya. Tapi lagi lagi pesan sang ayah menyadarinya. Pelan pelan alisha harus bisa menghilangkan rasa traumanya itu.

Dan kali ini dimulai dari sini. Hari dimana alisha kembali mengendarai 'caca' mobil kesayangan nya yang sudah menemaninya kemana mana.

*

"Udah sana lo masuk. Bentar bel masuk van. Gw bisa kok sendiri gaperlu lo tungguin juga kaya gini" ucap alisha saat ivan masih berdiri disamping nya

Alisha masih menunggu rombongan lain. Walaupun ia membawa mobil nya sendiri tapi berangkat tetap harus bersama rombongan

"Yaudasih sha gw tungguin disini. Belum bel juga" ucap ivan dengan enteng nya

"Tau deh van suka suka lo. Gw tatanggung jawab kalau lo telat masuk. Inget pagi ini kelas nya matematika pemintan lo tau betapa killer nya guru kita" ucap alisha berusaha menakut nakutkan ivan

"Apansih sha? Lo kenapasih? Lo bener bener gamau deket gw lagi?" Ucap ivan kesal

"Gw gabilang gitu. Gw cuma nyuruh lo masuk ya"

"GW NUNGGUIN LO DISINI" ucap ivan penuh penekanan

"Terserah ivan den alisha capek" ucap alisha

Ivan benar benar menemani alisha hingga rombongan itu akan berangkat

"Nah itu udah mau berangkat. Gw pergi dulu. Inget air putih nya diminum. Jangan kecapean, jangan main basket dulu kaki lo masih belum dalam pemulihan. Dikantin makan yang sehat sehat. Denger gw ga?" Ucap alisha

"Iyaaaa alisha ivan inget. Sana, hati hati kabarin gw terus kalau ada apa apa. Nanti kalau udah pulang jangan lupa kabarin gw juga"

Alisha menjawab dengan anggukan lalu masuk kedalam mobil nya.

Belum sempat alisha menjalankan mobilnya. Alisha kembali keluar mobil, berlari mendekati ivan yang masih berdiri di sebelah mobil nya dan langsung memeluk ivan

"Makasi udah selalu ada buat gw. Doain gw bisa ilangin trauma ini. Gw sayang banget sama lo"

Deg (ivan dibuat deg degan oleh kalimat alisha)

"Sahabat terbaik gw" ucap alisha melengkapi

Membuat ivan membuang hafas nya lega.

"Gw pergi dulu ya. See you van" ucap alisha lalu kali ini benar benar pergi menjalankan mobil nya

Entah kenapa ivan seperti merasakan hal yang beda kali ini dengan alisha. Mungkin rasa khawatir karena untuk kali pertamanya alisha menyetir kembali. Rasa khawatir pada seorang sahabat takut kenapa napa. Ivan ingin sekali ikut izin tapi pasti alisha akan sangat marah padanya.

"Semoga lo baik baik aja sha. Gw juga sayang banget sama lo, jangan kenapa napa ya sha. Gw gatau gimana hidup gw ga ada lo sha" gumam ivan melihat mobil alisha yang mulai menghilang

His World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang