Saat menuruni anak tangga dari lantai dua, ivan menangkap kedua perempuan yang ia cari cari, kini tengah duduk berhadapan sembari bercerita.
Sangat mudah untuk alisha dekat dengan anak kecil membuat ivan terkesima. Ditambah alisha yang juga menyukai anak anak.
Ivan tak langsung menghampiri, ia melimpir sebentar ke dapur entah untuk apa, biarkan saja.
"Ini namanya siapa sih kaka mau tau dong?" Tanya alisha menempelkan telapak tangan di dada sania seolah menunjuk diri sania
"Cana, ini cana" jawab sania menepuk dada nya pelan "hooo jadi nama nya cana? Bukan sania?"
"Ini cana kaka, cana" ucap sania lagi menepuk dada nya
"Iya iya ini cana, cana sekarang umur nya berapa?"
Sania menaikan bola mata nya sedikit ke atas seolah tengah berfikir "dua caun" ucap sania tapi menunjukan kelima jarinya pada alisha
Alisha tersenyum manis, anak balita yang cadel dan pintat seperti ini semakin membuat alisha gemas. "Kalau umur cana dua tahun jari nya bukan seperti ini sayang, tapi seperti ini" alisha membenarkam jari sania agar menunjukan angka 2 "nah ini baru namanya 2 tahun, oke"
"Oke kaka, umul cana dua caun"
"Iya sayang cana umur nya dua taun"
"Asik banget nih ngobrol berdua, papa ga di ajak?" Ucap ivan yang tiba tiba duduk di samping alisha dan sania
"Sekali lagi lo nyebut papa papa gue bawa sania balik kerumah biar lo kena marah sama mama bianca" bisik alisha ia tak mau sania mendengar perkataan nya yang tidak baik
"Okeokee maaf jangan marah dan ngancam gitu dong" alisha tak menajawab lagi dirinya kembali menatap sania
"Cana mau main apa sayang?" Tanya alisha, lagi lagi sania tampak berfikir seperti orang dewasa, alisha semakin gemas melihat nya
"Mmmm cumpat cumpat cana main cumpat cumpat" alisha dan ivan saling pandang cumpat cumpat itu jenis permainan apaa? Ivan dan alisha lupa jika sania masih belum lancar untuk berbicara
Sania turun dari pangkuan alisha lalu berlari menuju tembok yang kosong. Dirinya langsung menghadap tembok dan menutup mata.
Alisha dan ivan kini paham arti cumpat cumpat yang sania maksud
"Hoooo petak umpeet" ucap alisha dan ivan. Melihat sania yang masing berada di tembok, membuat alisha dan ivan langsung berdiri dan bersembunyi sebelum sania melihat mereka
Yang pasti ivan dan alisha tidak bersembunyi di tempat yang jauh dan sulit, ivan bersembunyi di samping lemari sedangkan alisha bersembunyi di balik sofa.
Karna ivan berdiri di sebalik lemari kaca sudah jelas akan gampang ditemui anak kecil seperti cana. Dari tempat nya berdiri, cana berlari kecil ke arah ivan.
"Bbbbaaaaaa" teriak sana yang berdiri di depan ivan dengan tubuh nya hany sebatas lutut ivan
"Yaaaah ketahuan deehh" ucap ivan seperti orang putus asha, tapi sania malah tertawa melihat ivan sambil menutup mulut nya dengan kedua tangannya
"Sekarang kita cari kaka yuk, kaka sembunyi dimana yaa" ivan memberikan jari telunjuk nya pada sania, karna hanya jari telunjuk ivan yang cukup untuk sania genggam
KAMU SEDANG MEMBACA
His World (END)
RomanceJudul "Tak Di Lihat" aku ganti jadi "His World" ya guys. Tenang aja tidak akan merubah jalan cerita dan ending, dari cerita ini kok. Semoga bertukarnya judul dan cover tidak akan mempengaruhi minta kalian untuk membaca ceritaku ya ❤️