Part 16

891 90 7
                                    

Setiba di depan rumah alisha ivan langsung turun dan berlari masuk ke dalam rumah. Ivan melihat caca yang terparkir di halaman itu berarti alisha sudah berada dirumah, tapi saat hendak masuk ivan berpapasan dengan bryan yang hendak keluar rumah

"Alisha mana?" Tanya ivan dengan nafas yang tersekat

"Alisha ga ada dirumah"

Ivan tak percaya, ia langsung masuk kedalam rumah alisha mencari cari alisha di segala sudut rumah tapi nihil alisha tidak ivan temukan bahkan saat masuk ke dalam kamar alisha pun ivan tak melihat alisha.

Di dalam kamar ivan sempat terdiam melihat beberapa foto mereka berdua yang terpajang di dinding kamar alisha. Perasaan bersalah itu kian membesar. Ivan kembali keluar dari rumah alisha setelah ia tak menemukan keberadaan sahabatnya

"Bryan please kasi tau gue alisha kemana"

"Yang harusnya tau keberadaan alisha ya elo van bukan gue, lo yang satu sekolah sama dia bahkan satu kelas"

"Alisha ga bilang apa apa sama gue dan langsung pergi gitu aja"

Bryan menggedikan bahu nya dan hendak pergi.

"Lo ngapain disini? Disaat alisha ga dirumah?" Tanya ivan saat bryan hendak pergi

"Apa yang salah? Ini juga rumah gue, gue keluarga nya. Lain kali mikir kalau mau lakuin sesuatu, jangan seenak ego lo. Gue ingetin jangan sampe lo nyesel sendiri van. Gue cabut"

Ivan tak mengerti maksud bryan. Kini ivan semakin bingung, kemana ia harus mencari alisha. Ivan sampai melupakan untuk menjemput kekasih nya.

Pov Ivan Rayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pov Ivan Rayan

Pov Alisha Naura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pov Alisha Naura

"Gimana nau? Alisha jawab dia dimana ga?" Tanya rayan

"Ga ray. Alisha ga kasi tau apa apa. Gue jadi bingung mereka kenapa sih sebenernya"

"Kita nyari alisha ga?"

"Gausah dulu. Gue yakin alisha baik baik aja, alisha kayanya lagi pengen sendiri" ucap naura

"Yaudah berarti ini langsung balik aja?"

"Balik deh. Gue cape banget"

"Kirain mau kemana gitu dulu, gue masih pengen berdua padahal" ucap rayan kecil sangat kecil

"Lo ngomong apa ray?"

"A aa enggak ga ngomong apa apa"

*

Ivan sudah mencari alisha kemana mana. Bahkan ketempat tempat mereka sering datang berdua alisha tidak ada disana. Ivan benar benar kesal dengan dirinya kini.

Ivan benar benar melupakan semuanya selain memikirkan dimana ia bisa menemui alisha. Annais yanh sedari tadi menghubunginya pun ivan abaikan. Ivan tidak mood sama sekali untuk membalas pesan dan telvon dari annais. Pikiran nya dipenuhi oleh alisha

Hari sudah semakin gelap tetapi ivan masih belum bisa menemui alisha. Buntu tak tau lagi ingin mencari alisha dimana. Ivan memutuskan untuk menunggu alisha dirumah nya saja

Disisi lain kini alisha sudah berada di mobil dengan bryan

"Gimana udah tenang?" Tanya bryan

Alisha menghembuskan nafas nya pelan "ayo pulang bryn"

"Lo nangis lama banget kaya nya al, abis ini jangan nangis lagi ya"

"Iya bryan. Ayo pulang"

"Iyaiya ayok. Mau makan dulu?"

"Mau pecel ayam aja nanti beli dulu yang deket sekolahan"

"Yaudah"

Diperjalanan kembali pulang alisha baru mengecek kembali handphone nya. Ada beberapa chat dari ivan dan misscall puluhan kali.

Alisha masih enggan untuk sekedar membuka room chat mereka. Bukan karena alisha marah dan kesal tapi alisha benar benar capek untuk hari ini.

"Al nanti gue cuma drop lo ya, gue langsung balik ke apart aja. Mobil lo gue bawa lagi gapapa kan?"

"Pake aja bryan, gue aman kok. Lo gamau nginep dirumah aja?"

"Ada temen gue mau dateng al"

"Katanya ga punya temen, sekarang tiba tiba ada temen. Lo cape ya nemenin gue"

"Ga gitu alisha. Gue bilang ga punya temen bukan berarti gue bener bener ga punya temen. Siapa bilang gue cape? Kalau bisa gue mau ada setiap harinya sama lo. Tapi hari ini gue balik ke apart dulu ya"

"Yaudah deh"

*

Ivan dibuat kalut karna sudah pukul 9 malam alisha tak kunjung pulang dan tanpa kabar.

Hingga ivan melihat mobil alisha berhenti di depan rumah nya. Ivan langsung berdiri saat melihat alisha memasuki rumah nya seorang diri tanpa caca

Ivan langsung berlari dan langsung memeluk alisha. Alisha yang tak sadar jika ada ivan di depan rumah nya kini mematung saat ivan tiba tiba memeluknya

"Maafin ivan sha" ucap ivan pelan "ivan tau ivan salah ivan udah keterlaluan dari kemarin" ucap ivan masih memeluk alisha

"Van lepasin van" ucap alisha

"Gamau sha, maafin ivan dulu" ivan semakin memeluk alisha erat

"Iyaa lepasin dulu gue ga bisa nafas ivan" ivan melepas pelukannya ia menatap wajah alisha yang tampak sembab "sha? Lo nangis?" Ivan menangkup wajah alisha

"Shaa?"

Alisha melepaskan tangkupan tangan ivan di wajah nya. Ia lepaskan dengan lembut. Alisha memberikan senyum manis nya lalu pergi meninggalkan ivan

Ivan tak ingin menyerah begitu saja. Ia mengikuti alisha yang masuk ke dalam rumah

"Sha bisa ngobrol dulu?" Ivan menahan tangan alisha saat mereka berasa di ruang tengah

"Van, pulang ya gue cape banget mau istirahat"

"Kita ngobrol sebentar aja ya sha"

"Ivan gue bener bener lagi ga ada tenaga, please lo pulang ya" alisha menatap datar wajah ivan yang mulai pucat "minum obat nya van jangan nyiksa badan lo" setelah mengucapkan itu alisha langsung naik ke kamar nya tak lagi mempedulikan ivan

"Shaaa" lirih ivan melihat alisha yang pergi meninggalkannya

His World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang