Part 14

862 81 7
                                    

Belum selesai sesak di dada alisha. Saat terbangun di tengah malam dan menyadari dirinya tertidur dari sore hingga tengah malam masih dalam keadaan masih memkasi baju sekolah lengkap.

Alisha mengecek handphone nya ada beberapa notif dari bryan dan sang bunda tetapi perhatian alisha beralih pada notif dari orang yang ia tunggu tunggu.

Saat membaca balasan ivan, sesak dada yang terlupakan tadi kini terasa dua kali lipat rasanya. Alisha tak ingin lagi menangis, tak ada gunanya. Alisha menggigit bibir bawahnya menahan air mata nya yang berusaha untuk luruh kembali.

Kuat sangat kuat alisha menggihit bibir baaah nya untuk menahan sakit hingga tak sadar alisha menggigit hingga berdarah

"Aarhhh" alisha merasakan perih dibibirnya "alisha lo gaboleh kaya gini. ini kan yang lo mau, ivan ga bergantung lagi sama lo, ivan bisa tanpa lo. Ini kan sha yang lo mau, jadi stop dan buang perasaan lo ke ivan jauh jauh sha" ucap alisha memukul mukul dada nya yang masih sesak "tapi kenapa dada gue sesak banget" tak tahan air mata alisha kembali jatuh tapi dengan segera ia hapus air mata nya

Pesan dari ivan tak lagi sanggup alisha balas. Alisha membiarkan pesan dari ivan, mungkim tak perlu susah susah alisha menajuhkan diri dari ivan. Sedangkan ivan kini dengan mandirinya mulai tak peduli lagi dengan alisha

Tak ingin berlarut larut. Alisha langsung masuk kedalam kamar mandi membersihkan badan nya.

Jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Alisha mengingat sepupu nya bryan yang ia tinggal begitu saja saat sampai dirumah tadi.

Setelah membersihkan badan nya. Alisha memutuskan untuk keluar kamar, mencari keberadaan bryan apakah sepupu nya itu menginap atau malah pulang ke apartemen nya

Saat turun dari lantai dua alisha melihat ke ruang tv. Tv menyala pertanda ada orang di depan nya sedang menonton tv. Alisha berjalan menuju ruang tv, dan ternyata orang itu adalah bryan.

"Bryn lo disini dari tadi? Gue pikir lo balik" ucap alisha duduk di samping bryan

"Gue ga mungkin ninggalin lo dalam keadaan kaya tadi, walaupun lo butuh waktu sendiri tapi gue ga bisa ninggalin lo sendirian"

"Gue kenapa bryn? Gue gapapa. Lagian dirumah ada bunda sama mbok siti kan"

"Bunda tadi sempet pulang. Tapi pergi lagi karena harus ke bandung lagi. Bunda udah nelvon lo berkali kali tapi lo ga jawab, pintu kamar pake di kunci pula"

"Maaf gue ga denger, ketiduran. Ini aja baru selesai mandi"

Bryan menatap sepupu nya itu dalam dalam. Walaupum sudah lama tak bertemu, tetapi bryan sudah kenal dengan sifat sepupu nya ini.

"Ada apa lo sama ivan al?" Tanya bryan to the poin

"Apa? Ada apa? Ga ada apa apa" jawab alisha kini merebahkan kepalanya dengan bebantalkan paha bryan

"Al jangan bohong sama gue. Lo kalau ada apa apa jangan di pendem sendiri bisa gasih? Gue disini buat elo bukan buat siapa siapa al"

"Bryan gue bener ga kenapa napa. Kalau memang ada apa apa juga gue pasti cerita sama lo kan"

"Tapi hari ini pasti lo kenapa napa"

"Kebawa badmood nya ivan kali, mangkanya ikutan badmood" jawab alisha memberi alasan

Bryan mengusap kepala alisha lembut.

"Lo mau makan? Mau gue masakin ga? Lo belum makan malam al" ucap bryan

"Gue pengen makan mie rebus. Tolong bikinin ya bryn"

"Yaudah gue bikinin dulu lo tunggu disini ya" ucap bryan, alisha menegakan kepala nya agar bryan bisa berdiri

His World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang