Part 64

767 62 9
                                    

Selama alisha melakukan kemoterapi, anita meminta alisha untuk berkuliah secara daring saja. Semenjak alisha dinyatakan sakit, anita benar benar membatasi semua kegiatan alisha, bahkan anita juga mmeintabivan untuk pindah ke matakuliah daring. Bagi ivan tidak masalah justru ivan setuju karena ia bisa menjaga alisha 24jam, berbeda dengan alish yang tidak setuju jika ivan juga ikut ikutan tidak masuk kuliah offline, tapi ivan tetap dengan keras kepalanya mau tak mau alisha pasrah dengan keputusan orang orang itu.

"Sayang dimakan dulu buah nya, ini tuh kelas nya belum mulai loh" pagi pagi ivan sudah dibuat nyinyir karena alisha tak kunjung memakan buah yang sudah ivan siapkan untuk nya karena sedari tadi alisha duduk didepan macbook menunggu kelas mulai. Padahal masih ada waktu setengah jam lagi untuk kelas daring alisha dimulai tapi alisha tak juga memakan buah nya

"Iya van nanti aku makan, ini bentar lagi kelas nya mulai. Gamungkin aku baru masuk terus sambil makan" ucap alisha menatap jam di layar macbook nya

"Sha, itu masih ada setengah jam lagi ya mulainya. Ga ada sebentar lagi masih lama, makan dulu buah nya. Sarapan dulu sayang" ivan sudah kepalang geram melihat alisha yang tak menggubris dirinya, ivan ambil mangkuk yang berisi buah itu, menusuk satu potong buah apel dengan garpu dan menyuapi alisha "buka sayang mulutnya"

"Ivaan nanti ih abis kelas aja" tolak alisha

"Engga sha, sekarang kamu belum sarapan sayang. Ayo makan dulu sedikit" alisha masih tidak mau ia menutup rapat rapat mulutnya sebagai penolakan

"Alisha fasabil" panggil ivan menyebutkan nama akisha lengkap dengan sangat tegas. Nada yang paling alisha takuti. "Makan dulu buah nya sedikit, tolong lah sha aku gabisa liat kamu sakit" kalimat terakhir ivan terdengar seperti orang putus asa. "Biar aku yang supain" ucap ivan, dan akhirnya alisha menurut

"Kenapasih marah marah, gakasian apa sama orang sakit dimarh marahin mulu" gerutu alisha

"Kamu yang gakasian sama aku, kamu gamau dengerin apa kata aku, aku suruh makan entar entaran, mau bolos kemo segala, obat nya kupa diminum. Kamu kaya gitu biar aku sedih, biar aku berasa bersalah udah gagal jagain kamu kalau terjadi apa apa sama kamu" kalimat ini sudah berulang kali ivan katakan kepada alisha
sampai alisha hafal semuanya setiap alisha melakukan kesalahan

"Udah sayang jangan marah marah terus" ucap alisha dengan lembut mengusap pipi ivan

"Gitu tuh, kalau udah dimarahin sama aku kamunya kaya gitu, aku jadi gabisa marahin lama lama, kamu nya jadi keenakan ngebandel terus" ucap ivan membersihkan sudut mulut alisha setelah selesai menyuapi beberapa potong buah. "Kalau nurut kaya gini, makanan nya habis kan pinter, aku gaperlu marah marah aku ga akan sedih dan kamu bisa cepet sembuh"

"Ya ampun bawel nya melebihi bunda banget" ucap alisha

"Air putih nya diminum sayang, aku ke kamar dulu sebentar kagi juga ada kelas. Nantinkalau butuh apa apa panggil aku, jangan lakuin apa apa sendiri, alisha paham kan? Alisha denger ivan kan?"

" ivan, makasi ya udah selalu sama alisha"

"Kok ngomong nya gitu? Alisha itu dunia nya ivan y ivan harus sama alisha lah, kalau ga ada alisha ivan hidupnya dimana? Udah ah ivan juga mau kuliah ini jangan sedih sedih dulu"

"Sayang jangan lupa minum air putih nya ya" alisha juga tak lupa dengan kebiasaannya yang mengingatkan ivan untuk selalu minum air putih

Begitulah kehidupan mereka belakangan ini. Ivan memutuskan untuk berada satu unit dengan alisha. Karena di unit ini hanya ada satu kamar, saat malam hari ivan akan tidur di luar, sedangkan alisha di dalam. Jika sedang kuliah, alisha memilih untuk diluar dan alisha menyuruh ivan untuk di dalam kamar.

His World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang