Part 48

1K 111 16
                                    

Setelah merayakan kemenangan alisha dengan makan malam bersama, bianca menceritakan masalah di luar restoran tadi pada anita. Tidak hanya itu, bianca juga menceritakan semua yang terjadi antara ivan dan annais yang alisha juga ikut terbawa.

Anita menyayangkan kelakuan annais dan ibunya. Yang anita tau ibu annais bukanlah orang yang seperti itu, yang anita tau keluarga annais orang yang lemah lembut tutur kata nya. Entah kenapa sekarang menjadi seperti itu.

Sedangkan ivan sedari tadi mencoba untuk mengajak alisha berbicara. Ivan merasakan kegelisahan perempuan nya, disebut perempuannya karna mereka belum memiliki hubungan yang official.

Ivan memberikan alisha ruang sejenak tak ingin memaksa alisha untuk berbicara sekarang. Setelah acara makan bersama ivan izin membawa alisha untuk ke taman yang ada di belakang restoran itu.

Ivan membawa alisha duduk di salah satu kursi taman yang hanya bisa di duduki oleh dua orang saja. Alisha masih diam sibuk dengan fikirannya mengenai kejadian beberapa jam yang lalu.

"Aku bawa kamu kesini biar kamu bisa tenangin hati kamu. Aku tau sekarang yang kamu rasain itu gelisah, aku temanin kamu tenangin diri kamu setelah itu kita bicara ya sayang" ucap ivan sembari membawa alisha bersandar padanya.

Tanpa menjawab alisha juga tidak menolak saat kepala nya kini bersandar pada bahu ivan.

"Tadi itu masalah nya gede banget ya" lama saling diam, akhirnya alisha membuka suaranya karena sudah cukup tenang berada di sandaran ivan dan elusan lembut di bahunya

"Kamu tadi takut banget ya? Maaf ya sayang"Tanya ivan, alisha mengangguk pelan

"Aku berasa jadi selingkuhan kamu terus kepergok sama pacar dan mertua kamu tau ga" ucap alisha, entah berniat melucu atau tidak tapi terdengar lucu oleh ivan

"Seharusnya aku langsung mutusin dia dulu sebelum aku nyatain perasaan aku, biar kalau ketemu kaya tadi aku langsung kenalin kamu sebagai kekasih aku, perempuan ku, masa depanku, duniaku" ucap ivan

"Kamu tau? Rasanya sekarang hati aku plong ga ada beban sama sekali. Aku berasa bebas sekarang"

"Kenapa gitu? Harus nya kamu galau ga sih? Abis putus sama pacarnya? Begitukan siklus orang pacaran?"

"Kenapa harus galau? Aku putus sama perempuan yang ga baik. Beda lagi kalau putus nya sama poros hidup aku, sama titik tumpu kebahagiaanku, bukan galau lagi aku bisa gila beneran"

"Memang nya siapa?" Tanya alisha menaikan pandangan nya pada wajah ivan

"Alisha fasabil namanya, aku selalu panggil dia duniaku, dari dulu sampai sekarang"

"Belum jadian aja udah mikirin putusnya" ucap alisha kembali merendahkan pandangannya lurus kedepan dengan kepala masih bersandar pada ivan

"Sayang, coba liat aku" pinta ivan pada alisha. Alisha menurut mengangakt kepalanya lalu menatap mata ivan, jujur alisha menguatkan dirinya agar bisa menahan rasa salting nya kini, kenapa rasanya tatapan kali ini beda

"Aku gamau jadiin kamu pacar aku kaya sebelumnya, karna kalau jadi pacar masih bisa putus. Aku mau kamu jadi sahabat dunia akhiratku, aku mau kamu jadi teman hidupku, aku mau kamu jadi pasangan ku yang sah di mata negara dan agama"

"Kamu lagi nembak aku ceritanya?" Tanya alisha dengan polos nya membuat ivan gemas dan mengusap kepala alisha lembut

"Kamu punya aku, aku punya kamu. Ga ada perempuan di hati aku selain kamu dan mama. Aku harap cuma aku satu satu nya laki laki yang memenuhi isi hati dan fikiran kamu"

"Jadi? Kita pacaran" tanya alisha lagi dengan polosnya

"Aku gamau sebutnya pacaran. Tapi mulai hari ini menit ini detik ini. we are a couple, kamu akan tetap menjadi sahabat sekaligus kekasih aku. Sayang, udah ngerti?" Tanya ivan dengan lembut.

Dengan senyum manis nya alisha mengangguk paham. Bodo amat dengan status pacaran, yang penting kini ivan miliknya dan dirinya milik ivan. Berjodoh atau tidak nya nanti, akan alisha paksa untuk tetap berjodoh.

"Kita nanti bakalan nikah ga?" Lagi lagi pertanyaan polos alisha mampu membuat ivan mengulas senyum nya

"Kamu mau aku nikahin sekarang? Di umur segini kita udah boleh nikah, aku udah ada bekal untuk ngehidupin kamu nanti"

Alisha terdiam. Bukan itu maksud nya, alisha ingin tapi tidak secepat itu juga. Perjalanan mereka baru saja dimulai dan masih sangat panjang. Alisha juga masih mengejar cita cita nya, begitu juga ivan yang masih muda dan alisha juga tak ingin merebut masa muda ivan

Alisha menggeleng pelan. Ingin mengungkapkan isi hatinya tapi bingung bagaimana caranya.

"Kita akan nikah disaat kita sama sama siap nantinya. Dan sampai waktu itu tiba, aku akan jagain kamu sebaik mungkin"

"Kalau pacaran bisa putus, nikah kan bisa cerai" entah mengapa alisha kini bisa berubah menjadi anak kecil yang banyak tanya

"Engga sayang ga akan. Aku hancurin semua jalan ke pengadilan agama mana pun"

"Hihihi kamu lucu sekali" ucap alisha seperti anak kecil sembari mencubit kedua pipi ivan.

Apakah alisha tak sadar jika sedari tadi dialah yang melucu seperti anak kecil?
Perubahan yang ivan rasakan saat ini adalah, dulu rasanya ivan lah yang manja pada sahabatnya alisha tapi setelah hari kemarin mereka menyatakan perasaan masing masing malah alisha yang menjadi sangay clingy pada ivan, dan ivan merasa dirinya menjadi sangat dewasa sekarang.

"Sayang, mau peluk dulu sebelum pulang" pinta alisha yang langsung di turuti oleh ivan

Yang belum bobooo nih aku kasih tambahan Gatau deh bakal bikin kalian semseman apa engga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Yang belum bobooo nih aku kasih tambahan
Gatau deh bakal bikin kalian semseman apa engga. Soalnya aku masih gemes sama mereka berdua ini

Inget sound tiktok yang ini ga? "Kita ga pacaran tapi kamu punya aku" nah itu tuh yang sekarang mereka jalanin

His World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang