Part 44

1K 110 27
                                    

Alisha melemparkan handphone nya ke sembarang arah setelah melihat postingan terbaru annais.

Sudah dua hari ivan tak mengunjungi nya bahkan tak mengabarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sudah dua hari ivan tak mengunjungi nya bahkan tak mengabarinya. Alisha tidak benar benar dengan ucapan nya yang tak ingin bertemu dengan ivan. Alisha ingin ivan berusaha untuk menemui dirinya dan menjelaskan alasan kenap dirinya tidak datang di hari pertandingan alisha.

"Lagian gue siapa sih. Yaiyalah lebih penting cewe nya juga daripada gue" ucap alisha seorang diri.

Ingin menangis tetapi rasanya sia sia, orang yang di tangiskam pun sekarang malah bersenang-senang.

Lagi lagi alisha menyadarkan dirinya bahwa posisi dirinya disini tak lebih dari seorang sahabat, bagaimanapun juga ivan pasti akan me nomor satukan kekasihnya.

'Tok tok tok' suara pintu kamar alisha di ketuk dari luar

"Sayang? Bunda boleh masuk?" Ucap sang bunda dari luar

"Masuk bunda pintu nya gak alisha kunci"

Bunda anita memasuki kamar alisha dengan membawa bungkusan makanan yang alisha tau apa isinya. Itu adalah bungkusan pecal ayam yang alisha sukai.

"Liat bunda bawain apa buat alisha" ucap sang bunda kini duduk di tepian ranjang alisha

"Pecel ayan lagi bunda? Bunda makanan nya kebanyakn bund dari kemarin" ucap alisha

"Kamu harus makan yang banyak sayang. Kenap? alisha ga mau makan ini?"

"Mau bunda, nanti alisha makan sekarang masih kenyang bund"

"Ada apa sayang? Mau cerita sama bunda?"

"Alisha gapapa bunda" ucap alisha dengan senyum yang ia paksakan

"Jangan bohong sayang. Bunda tau apa anak bunda ini lagi ada yang dipikirin kan? Mau cerita sendiri atau bunda tebak sendiri?"

"Tebak aja kalau bunda yakin" tantang alisha

"Tuhkan bener ada yang difikirin. Bener ya bunda tebak yaa awas aja kalau ngeles lag" alisha hanya memberikan senyuman nya "lagi mikirin ivan kan? Kenapa ivan ga nemuin kamu dua hari ini?" Tepat sasaran, tebakan sang bunda benar sekali

Alisha membuang nafas nya pelan enggan untuk menanggapi, ingin ngeles pun tak ada gunanya bundanya ini sudah seperti cenayang untuk alisha.

"Bunda bener kan sayang?" Tanya bunda lagi, alisha hanya bisa mengangguk dan tersenyum masam

"Alisha tau semua makanan yang bunda bawa dari kemarin kemarin ini dari siapa? Dari ivan sayang"

"Dari ivan?" Tanya alisha, dijawab dengan anggukan oleh sang bunda.

"Iya sayang dari ivan. Ivan minta maaf katanya belum bisa jenguk alisha, ivan juga minta maaf atas kejadian dia yang ga dateng waktu itu. Ivan ada alasan sha"

"Bunda tau alasannya apa?"

"Jelas bunda tau, tapi bukan ranah bunda buat jelasin nya ke kamu. Sabar ya nanti ivan bakal jelasin ke alisha sepulang ivan nanti"

"Sepulang ivan maksudnya? Ivan pergi bund? Pergi kemana bunda? Ivan ga bilang apa apa sama alisha, terus ngilang ga kasi kabar, ga ada minta maaf kaya biasanya kalau lagi bikin salah. Sebenernya ivan tu kenapa sih bund. Alisha ada salah apa sama ivan" akhirnya alisha mencurahkan isi hati nya beberapa hari ini dengan cucuran air mata

"Sayang jangan nangis dong. Nanti bunda di marahin ivan kalau sahabat nya di bikin nangis gini" ucap sang bunda

"Dia siapa berani marahin bunda alisha. Ivan jahat bunda"

"Engga sayang ivan ga jahat. Udah jangan nangis lagi terus makan, biar cepet sembuh"

"Alisha gamau makan ini alisah gasuka dan alisha udah sembuh bund"

"Yaudah kalau gitu bunda bilang ke ivan gausah balik aja van, gausah temuin alisha lagi" ucap sang bunda dan hendak pergi membawa bungkusan pecal ayam tadi

"Aaaa bunda kenapa sih kaya gitu. Iya iya alisha makan"

"Nah gitu dong. Mau bunda suapin apa makan sendiri?" Sang bunda kembali duduk dan menyerahkan bungkusan pecal ayam itu serta membantu menyiapkannya untuk alisha

"Alisha makan sendiri bunda"

"Yaudah kamu makan habisin. Bunda keluar dulu. Gausa fikirin yang engga engga lagi ya"

***

Sudah masuk ketiga hari ivan tak ada kabar. Kali ini bukan lagi kesal melainkan khawatir, ivan tak pernah menghilang seperti ini sebelumnya. Bianca dan dion pun sama tak ada menjenguk alisha setelah terakhir mereka mengantarkan alisha pulang.

Akhirnya alisha memutuskan ingin menanyakan kabar ivan pada rayan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak bunda nya, sahabat sahabat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tidak bunda nya, sahabat sahabat nya. Semuanya tidak ada yang berniat memberi tahukan alisha kabar ivan. Kini alisha semakin kesal. Biarkan saja, alisha merajuk pada mereka sampai mereka mau memberi tahu kabar soal ivan.

Baca ini dulu yaa! Aku cari si ivan nya dulu, gatau tu anak pergi kemana.. kasian alisha khawatir sama sahabat nya

Iya tau ini sedikit. Nanti next part bakal panjang kok. Kasi waktu buat nulis dulu yaaa. Mungkin up nya nanti malam kalau gak besok pagi!!

His World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang