03. AFIFAH AS-SYIFA

2K 132 5
                                    

Follow sebelum baca.
Instagram : @ffyah18___
Tiktok : @Wattpadpi_
.
.
.
"Happy reading"

.........

"Bund, Abba berangkat dulu."

Alea meraih tangan Alif lalu menyaliminya, begitupun Afif yang memang akan berangkat bersama dengan sang Ayah ke kampus, sebab Alif mengajar dikampus yang sama. Mereka belum pulang dari rumah Farhan, sebab mereka masih akan berbuka disini.

Ah, iya. Bagaimana dengan keadaan Sari? Beberapa tahun yang lalu beliau dipanggil Allah, sedangkan rumahnya sudah dijual.

"Hati-hati, ya. Kalo Abba pulang duluan, harus nungguin Afif, begitupun sebaliknya."

"Nggak mau, Bund. Kalo misalnya Aca duluan pulangnya, terus nungguin Abba mah lama."

Alif menoleh ke arah Afif. "Mau naik apa kamu pulangnya? Motor kamu kan ada dirumah, berangkat ke kampus bareng sama Abba."

"Nggak papa, mau naik angkot aja."

"Minta tolong aja sama Adiba buat jemput kamu nanti, ya."

"Nggak usah Bunda, Aca naik angkot aja."

"Yaudah, terserah."

"Kita berangkat, ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

••••••••••••••

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam."

Gadis dengan gamis hitam beserta kerudung instan berwarna maron itu masuk ke dalam ruangan yang mana itu adalah kamarnya. Kemudian ia duduk disamping temannya yang tengah membereskan kitab-kitabnya.

"Afifah, ayo antar aku."

Afifah memasukan kitab-kitabnya ke dalam laci, lalu kembali duduk seperti semula. "Kemana, Din?" tanyanya.

"Aku disuruh beli bahan masakan sama Bi Janah ke pasar buat buka nanti."

"Yaudah, ayo."

Keduanya berdiri.

Saat keduanya akan keluar, tiba-tiba gadis bernama Dinda itu menepuk dahinya saat teringat sesuatu. "Ya Allah, aku kan belum cuci pakaian. Tadi terlalu antri."

"Gimana dong, Fah?" tanyanya pada Afifah.

Afifah tersenyum. "Nggak papa, biar aku aja yang beli. Mana uangnya?"

"Tapi kan-"

"Kamu cuci saja pakaian kamu sana, nggak papa biar aku sendiri yang beli bahan masakannya."

"Nggak papa, nih?"

"Nggak papa, Din. Aku sudah terbiasa sendiri kok."

"MasyaAllah, jodohnya Gus Afif ini baik banget deh." ucap Dinda membuat Afifah salah tingkah dibuatnya.

"Jangam gitu ah, Din."

"Loh? Ucapan itu adalah doa, Fah. Berarti aku doain kamu supaya kamu sama Gus Afif berjodoh."

"Nggak mungkin! Masa Gus nikahnya sama Santri? Yang bener aja, rugi dong!" celetuk Rayna yang baru saja masuk ke dalam, membuat keduanya langsung menoleh.

KISAH KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang