H A P P Y R E A D I N G
.......
"Tapi, A'—"
Belum selesai berbicara lebih panjang, ia kembali digugupkan dengan wanita yang turun dari tangga dengan memakai dres berwarna hitam dengan rambut terurai. Wanita itu nampak awet muda, pun Afifah mengira itu adalah Ibunya.
"Siapa yang ingin bertemu dengan saya?" ucap wanita itu saat sudah menghampiri.
Keduanya pasutri beranjak dari duduknya.
"Ibu?" ucap Afifah dengan tatapan mata yang berkaca-kaca setelah melihat wanita itu. "Ibu, aku anak kandung Ibu."
Wanita itu mengerutkan keningnya. "Anak kandung saya?"
Beda halnya dengan Afif yang justru membulatkan kedua matanya tak percaya. "Tante Irish?"
"Afif?"
...
"Kamu sudah menikah?" tanya Irish saat ketiganya duduk dan berbicara.
"Iya, Tante."
"Lalu, istri kamu? Kenapa bisa menganggap bahwa Tante adalah Ibunya?" Irish menatap pada Afifah yang sudah meneteskan air matanya sedari tadi.
"Ibu, aku Afifah. Putri Ibu yang dititipkan pada Paman Zen."
"Zen?"
Flashback on
"Aku mau kita pisah!"
"Oke, aku talak kamu!" ucap laki-laki yang baru saja menyelesaikan pertengkaran dengan istrinya setelah sang istri mengucapkan itu.
"Kamu bawa Afifah. Aku nggak sudi bawa anak kamu!" ucap Irish menunjuk pada bayi yang berada diatas kasur itu.
"Aku lebih nggak sudi bawa anak dari rahim kamu!"
"Lalu, pada siapa anak itu akan diurus?!"
"Titipkan pada Zen, biar dia saja yang mengurus anak itu."
...
Keesokan harinya, wanita ini membawa bahkan memberikan bayi yang baru beberapa minggu ia lahirkan pada Zen.
"Saya titip anak ini,"
"Mba, kenapa seperti itu?"
"Saya nggak sudi urus dari laki-laki brengsek yang sudah selingkuh itu! Saya dan Hakim akan bercerai, dan kamu urus anak ini."
"Mba, apa Mba tidak kasihan dengan anak yang tidak berdosa ini?"
"Saya lebih kasihan dengan diri saya sendiri yang sudah disakiti oleh laki-laki brengsek itu!"
Flashback off
Itu yang ada pada ingatan Irish, beberapa tahun yang lalu sebelum ia menikah dengan Papa Aksa memang ia pernah menikah dengan seorang laki-laki yang mana ia adalah Hakim, Ayah Afifah. Saat sedang pusing mengurus Afifah, bahkan keadaan ekonomi yang tak berkecukupan, Irish melihat suaminya itu berselingkuh dengan wanita lain, sontak ia merasa dirinya sangat hancur. Akhirnya ia menitipkan Afifah pada Zen, dan ia pun tak sengaja bertemu dengan seorang laki-laki yang cukup kaya raya, seorang pengusaha. Yang mana ia menikah, namun belum dikaruniai anak akhirnya sang suami meninggal dunia dan meninggalkan harta warisannya untuk Irish, karna satu-satunya orang yang laki-laki itu punya hanya Irish.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA
SpiritualSequel "Suami Rahasia" Seorang cucu pemilik pondok pesantren yang menikahi seorang santri yang mengaguminya secara diam-diam karena dilecehkan oleh laki-laki tak bertanggung jawab. Yang ternyata, teman dekatnya lah yang melecehkan istrinya. "Satu-s...