30. yeyy pulang!

118 10 4
                                    





Jeno meregangkan otot tubuhnya yang sedikit pegal usai mengangkat barang untuk dimasukan kedalam bagasi mobil. Ia menatap puas koper-koper yang tersusun rapi. Setelah sudah cukup lama mereka berlibur, akhirnya Anak manusia memutuskan untuk pulang.

Renjun berjalan menghampiri Jeno sambil memegang satu botol air minum, ia memberikanya kepada yang lebih muda. Jeno menerima dengan senang hati tak lupa senyum yang terukir diwajahnya.

"Makasih."

"Hm."

Setelah meneguk air, Jeno bertanya, "anak-anak udah siap? Ini aja udah jam 6 sore."

"Yangyang tuh! Semvaknya hilang lagi, itu lagi dibantu nyari" ucap Renjun kesal, Ia sudah berkali-kali berpesan kepada anak blasteran itu, agar tidak menaruh barang sembarang walau celana dalam sekalipun.

Jeno menggeleng kepala, "memang dia tuh ya, suka banget hilangin barang, kemaren kan gitu juga tuh, dompetnya hilang entah keman–EH DOMPET KELUPAAN DI KAMAR"  Jeno berlari kembali memasuki villa guna mengambil dompet yang dibeli dipasar malam.

"Sama aja anj–sabar Renjun gaboleh ngomong kasa–HAECHAN BANGSAT KAKI GUA SAKIT MONYET!"

Renjun berteriak kesal kala Haechan dengan sopannya menginjak kaki remaja bertubuh pendek tapi emosian itu. Ia berjalan mendekat kearah Haechan dan siap-siap melempar ponsel yang ada digenggamanya.

"RENJUN HAPE GUAA" Teriak Jaemin melihat Renjun memasang kuda-kuda sebelum melempar.

Renjun mendengus sebal, "mamam hape."

Shotaro hanya menonton percekcokan itu dari atas pohon mangga, ia sibuk menikmati mangga matang. Dipangkuanya sudah ada dari lima buah yang akan dibawa pulang.

"Ro, lempar satu!" Teriak Haechan sambil mengangkat tanganya.

Tapi bukanya melempar kearah tangan, Shotaro malah sengaja melempar kearah kepala membuat Haechan mengaduh.

"SHOTAROO GUA TABOK LU YA!" Teriak Haechan kesal.

"Taboklah, ga takut gua ama elu doang mah."

"Anying."

"SEMPAKK GUAAA KEMANAAA!" Teriak Yangyang dari dalam villa yang dapat didengar jelas oleh yang lain. Tak lama disusul teriakan Jeno.

"Sempak doang napa ribet amat dah" ucap Renjun.

"Tau tuh, pasti ketemunya ditempat aneh lagi" timpal Jaemin mengingat semvak Yangyang yang ditemukan diatas pohon mangga.

Tak lama Jeno dan Yangyang keluar dari villa sambil membawa kuncinya. Mereka sudah siap dan hendak berangkat meninggalkan tempat itu. Anak Manusia tentu sudah berpamitan dengan pak Eko, beliau ada kesibukan sore ini jadi tak bisa datang untuk melihat lagi.

"Ketemu dimana?" Tanya Shotaro sambil melompat dari atas pohon, jangan salah ges, semenjak berteman dengan anak manusia, Ia jadi handal memanjat pohon, pagar, bahkan gedung pencakar langit.

"Hehe, bawah kasur" jawab Yangyang cengengesan.

"Kok bisa buset sempak lu nyebar?" Bingung Haechan.

"Tanya ama Sempak!"

Suara mesin mobil mengalihkan atensi mereka, disana sudah ada Shotaro yang duduk tenang sambil memegang stir kemudi, disebelahnya ada Jaemin yang sibuk dengan ponsel.

"Taro nih yang bawa?" Tanya Jeno.

Shotaro mengangguk mantap, "iya, BURUAN NAIK WOY!"

Mereka langsung buru-buru naik ke dalam mobil dengan Yangyang yang terakhir, dikursi tengah ada Yangyang tentunya dan Haechan, kursi paling belakang Jeno dan Renjun.

MANUSIA SQ [00l] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang