Renjun memasuki rumahnya dengan damai. Keadaan rumah sepi karena para pekerja akan pulang saat pukul 17.00 dan kembali bekerja pada pukul 08.00 yang mengharuskan Renjun untuk memasak sarapan sendiri.
Saat kakinya hendak menaiki tangga, satu notifikasi menghentikan aksinya. Tertera kedua nama orangtuanya disana, ia menekan salah satu.
Baba :
Renjun, saya akan melanjutkan
Perjalanan bisnis ke Thailand.
(18.26)Tapi baba sudah 2 bulan belum pulang
(Read)Masih inget punya anak kan?
(Read)Saya kerja juga untuk kamu.
Jadi tidak usah protes!
(18.26)Terserah
(Read)Beruntung kau masih diberi
Fasilitas.
(18.27)Ngertiin orangtua saja susah sekali
(18.27)
Renjun menghela napas, Ia lebih memilih untuk membuka roomchat satunya.
Mama :
Saya akan segera berangkat
Ke China sebentar lagi. Kau jangan
Membuat masalah disana.
(18.27)Jadi?
(Read)??
(18.28)Kapan pulangnya?
(Read)Masih ingat jalan rumah kan?
(Read)2 bulan loh, Ma
(Read)Berisik.
(18.28)Kau masih tidak paham untuk
Lebih mengerti saya.
(18.28)Renjun mematikan hapenya dan kembali menaiki tangga. Ia malas hanya untuk sekedar membalas chat mama babanya.
Mereka hanya akan kembali 2‐3 hari dan itu juga masih bekerja. Mungkin yang paling lama sekitar 2 minggu walau itu juga harus bolak-balik kantor.
Pintu kamar terbuka menampilkan suasana kamar yang terlihat nyaman dengan cahaya redup dari lampu tidur, Banyak sekali lukisan-lukisan yang digantung disana, beberapa buku yang sedikit berserakan dimeja belajar dan juga aroma kamar yang membuat nyaman.
"Bodo amat dah! Pulang syukur gak pulang juga yaudah."
"Dah punya anak lain kali ya disana?"
"Kasian anaknya, wkwk."
Renjun berjalan masuk ke kamar mandi. Tak lama suara shower menghiasi kamar. Renjun berencana untuk ke rumah Haechan setelah ini.
Dengan kaos oblong dan celana pendek, Renjun keluar dari kamar mandi. Ia rebahan sebentar dikasur miliknya sembari meng scroll Insta dan memfolow akun teman-teman barunya.
Ia tertawa kecil ketika beberapa postingan lucu lewat di beranda miliknya. Menglike beberapa postingan yang membuatnya terpukau atau tertawa, suara tawa menghiasi kamar yang sunyi, Renjun mematikan ponselnya dan menatap langit-langit kamar.
Hening.
Ia tertawa getir, "kok kerasa banget ya sepinya?"
Renjun turun dari kasurnya dan berjalan keluar rumah, gak ada gunanya mikirin hal yang gak bakal berubah kalo bukan dari pemikiran sananya. Ia berjalan kearah rumah Haechan, gak betah lama-lama di rumah, sepi.
_____________________________
Makasih buat yang udah bacaa
Janlup vote yaw
Dadaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
MANUSIA SQ || 00L
FanfictionManusia SQ "TUHANNN, KENAPA TEMEN GUA KAGA ADA YANG WARASS" Jaemin. "Tau ga apa bedanya kamu sama kupu kupu. kupu kupu terbang dilangit, kalo kamu terbang di hati aku" Jeno. "INI MASIH JAM 4 PAGI ANJIR" Renjun. "BU SITI, SAYA UTANG DULU YA, BAYARNYA...