1. Awal Mula

933 49 1
                                        

Pagi-pagi sekali rumah Renjun sudah kedatangan tamu tak diundang, disana sudah ada Haechan yang rapi dengan seragam SMA, padahal matahari aja belum muncul.

"RENJONN, BANGUN WOYYY" Haechan berteriak sambil menggoyangkan tubuh Renjun agar bangun dari tidurnya.

"Jun elah kok lu jadi susah bangun sih" Gumam Haechan.

"WOY BANGUN ELAH" Haechan.

"INI MASIH JAM 4 PAGI ANJIR" Teriak Renjun kesal.

"Pantes gelap" ucap Haechan dengan tampang sok polosnya yang buat Renjun pingin nabok.

"Pintis gilip nyi nyi nyi, bacot! Balek rumah lu sono" Renjun menendang Haechan agar pergi dari kamarnya, tapi ya namanya Haechan, mana peduli dia.

"Ga ah, bangun cepetan elah, Jun" Haechan kembali mengguncang tubuh Renjun.

"Emangnya lu mau telat?" Haechan.

"Kalo kita dihukum nanti gimana?"

"Gua tau lu pasti males panas panasan, makanya ayo Jun sekolah."

"Enaknya makan apa ya nanti."

"Lu tau ga—"

"—BACOT" Setelahnya Haechan langsung lari keluar ga lupa teriak dulu.

"GUA BUAT SARAPAN YA JUN, CEPETAN GUA TUNGGU DIBAWAH!" Setelahnya pintu kamar tertutup disusul suara langkah kaki yang mulai menjauh.

Renjun menghela nafas sebentar, dia menyikap selimut yang menutupi tubuhnya lalu berjalan pelan kearah kamar mandi.

Dibawah sudah ada Haechan yang sedang memanggang roti untuknya dan Renjun.

Fyi, Haechan dan Renjun tuh udah temenan dari SD, mereka juga tetanggaan. Ortu Renjun tuh orang sibuk jarang pulang kerumah karena lebih mentingin kerjaan, Renjun mah awalnya oke oke aja karna kan untuk dia juga, tapi lama lama muak juga lah, dia tumbuh engga dengan kedua orang tuanya melainkan dengan perkerja yang ada di rumah.

Haechan itu anak bungsu di keluarganya, mempunyai dua abang, yang pertama namanya bang johnny atau lebih sering dipanggil joni dan kedua bang mark, dia ketua osis di SMA yang sama dengan haechan dan renjun.

Bapak Haechan tuh bule sedangkan emaknya indo, tapi Haechan merasa pungut karena engga nurunin gen bapaknya sedikit pun, tapi dia nurunin kulit bapaknya yang tan.


Sekarang Haechan udah duduk dimeja makan dengan dua roti coklat dan susu dihadapanya. Renjun menuruni tangga dan berjalan santai kearah haechan.

Keduanya saling hening, Renjun memakan rotinya dalam diam begitu pula dengan Haechan.

"Mama sama baba belum pulang?" Tanya Haechan ke Renjun yang hanya dibalas gelengan.

"Belum, baru 2 bulan ga balek" balas Renjun santai.

"Santai bet lu anjir" Haechan.

"Wkwkwk, dah lah yok" Renjun.

"Tapi jun."

"Kenapa?"

"Ini baru jam 5 hehe" balas Haechan sambil cengengesan.

Renjun menghela nafas, "emang anak ngen–"

"–Dorse, anak ngendorse" Sela Haechan.

"BODO ANYING!"

.

.

.

Renjun sekarang lagi jongkok didepan rumahnya sambil nunggu Haechan ambil motor, lama banget anjir ambil motor doang.

"Si monyet lama banget sat" keluh Renjun, tetangga tetangganya udah ga heran sama Renjun yang jongkok tiap pagi buat nunggu Haechan dan berakhir ngamuk ngamuk gak jelas.

"Nunggu echan, Jun?" Tanya bang Uwu, tetangga sebelah rumah Renjun yang suka banget nyiram bunga pagi pagi.

"Hehe iya bang" balas Renjun.

"Hari ini pertama lu masuk SMA kan?" Tanya banh Uwu lagi.

"Iye bang."

5 menit..

10 menit..

15 menit..

20 menit..

"ARGHH HAECHAN MANA ANYING, LAMA BANGET" Teriak Renjun.

Disana ada bang Uwu yang tampak biasa aja, kalo kata dia mah, "Udah biasa."

Tin

Tin

Tin

"Haloo jun" sapa Haechan lengkap dengan senyum lebarnya.

"Lu lama banget anying!" Renjun.

"Hehe sorii lahh, gua tadi kebelet boker."

Renjun cuma senyum manis doang, dia lebih milih naik ke motor Haechan dan pamit dengan bang Uwu daripada buang buang suara dan tenaga.






_____________________________

Tes ombak dulu guys

Makasih deh yang udah mau baca

Jangan lupa vote

Daaa~~

MANUSIA SQ || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang