Langit mulai menggelap menyambut datangnya bulan dan mengucapkan selamat tinggal kepada matahari yang mulai terbenam. Tapi Shotaro belum beranjak sedikit pun dari duduknya. Usai teman-temanya pulang, Ia lebih memilih lanjut bersantai sembari menunggu kedatangan seseorang.
Pandanganya fokus pada ponsel yang ia genggam sedari tadi, sibuk berbalas pesan sembari meminum sedikit teh yang sudah dipesan.
Eric:
Gua udah dilampu merah
(20.13)Lu dimeja No berapa?
(20.13)Meja No 20
(Read)Buru, gua mau pulang
(Read)Iya
(20.14)Shotaro mematikan kembali ponselnya dan fokus mendengarkan suara merdu salah satu pengunjung yang diringi alunan musik. Matanya memejam sampai seseorang yang Ia tunggu datang
"Sho."
"Hm?" Gumam Shotaro dengan mata tertutup.
"Adek lu aman, dia dapet banyak temen dan baik-baik semua. Setidaknya untuk kehidupan SD adek lu bakal aman-aman aja" ucap Eric sambil memberikan beberapa lembar berisikan foto teman baru adiknya–Sonya.
"Good, Thanks mau bantuin gua. Ada apa-apa lagi?"
Eric menggeleng, "ga, gua mau nongkrong sama yang lain, ikut?"
"Gak, males."
"Elah Ro, sekali aja!"
Shotaro tetap menggeleng, "gak. Gua pergi dulu." Ucap Shotaro lalu beranjak dari duduknya, Ia menepuk pundak Eric berapa kali sebelum melenggang pergi.
Ia menaiki motornya dan pergi menjauhi area Cafe. Shotaro berhenti sebentar ketika lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Banyak anak-anak yang sedang mengamen untuk melanjutkan hidupnya.
Shotaro memanggil salah satu anak disana dan dengan senang hati anak itu mendekat. Karena lampu yang tiba-tiba saja berubah menjadi hijau, Shotaro dengan cepat mmeberikan lima lembar uang lima puluh ke anak itu.
"Bagi sama temanmu yang lain."
"Terimakasih kak!"
Shotaro mengangguk lalu kembali mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata. Ia mulai memasuki komplek perumahan dan berhenti didepan rumah yang didominasi warna putih.
Ia turun untuk membuka pintu pagar dan memasukan motornya kedalam. Di teras ada papinya yang sedang meminum kopi sembari menunggu kepulangan Shotaro.
Ia menghampiri papinya dan salim dengan yang lebih tua. Shotaro duduk dikursi sebelah papinya yang terhalang meja bundar kecil.
"Gimana hari pertamanya?" Tanya papi.
"Aman, Taro punya banyak temen."
"Bagus, mandi gih terus makan" titah papi diangguki oleh Shotaro.
Ia memasuki rumah dan menemukan sang adik yang sibuk mewarnai ditemani kartun yang tayang di TV.
"Adek, kakak pulang" ucap Shotaro membuat aktivitas Sonya terhenti sebentar dan menoleh kearah Shotaro.
Ia memekik girang dan segera melompat ke pangkuan sang kakak yang sudah duduk bersilang.
"Gimana hari ini?" Tanya Shotaro.
"Senengg, sonya punya banyak temen baruu."
"Bahagia dong?"
Sonya mengangguk, "iya! Bahagia banget!"
"Hahaha, mami mana dek?" Tanya Shotaro.
"Di kamar, lagi tidur kayanya."
Shotaro mengangguk, "yasudah, kakak keatas dulu ya."
Setelahnya Shotaro naik kelantai dua dan memasuki kamarnya yang dinominasi warna abu dan putih. Ia merebahkan tubuhnya sebentar merasakan nyamanya kasur yang membuatnya enggan bangun.
Malam berlalu dengan tenang, ia merasakan hangatnya rumah seperti sebelumnya.
_____________________________
Thankss yang udah mau baca.
Bab depan kita mulai seneng-senengnya, ya?
Yang penting kalian udah tau latar keluarga mereka kaya gimana dan sampai disini aja janlup vote.
Dahhh~~

KAMU SEDANG MEMBACA
MANUSIA SQ || 00L
Fiksi PenggemarManusia SQ "TUHANNN, KENAPA TEMEN GUA KAGA ADA YANG WARASS" Jaemin. "Tau ga apa bedanya kamu sama kupu kupu. kupu kupu terbang dilangit, kalo kamu terbang di hati aku" Jeno. "INI MASIH JAM 4 PAGI ANJIR" Renjun. "BU SITI, SAYA UTANG DULU YA, BAYARNYA...