[ 27. ]

20K 3.7K 2.2K
                                    

Hai,
jadi sebelum update kemarin
aku tuh janji kalau dalam 24jam
pembaca semangat vote & komen
aku bakal update lagi

so, this is it.
2.650 kata sebagai balasan
semangat kalian di bab sebelumnya

terima kasih 💋

🍯

[ 27. ]

"Non ... Non Wyna p-pulang sekarang, t-tolong, Non ... b ... barusan ... ka—"

"Padmi, kamu ngomong apa sih? Jangan sambil nangis, kamu yang sabar kalau Bunda agak rewel! Aku sudah bilang baru bisa ke Jogja weekend karena—"

"B ... barusan kami kecelakaan, Non. Makanya, Non Wyna tolong pulang."

Wyna langsung lemas seketika, terutama mendengar penjelasan lanjutan yang disampaikan dengan terbata dan masih dipenuhi isak tangis terkait kondisi sang ibu.

"Non Wyna ... pulang ..."

Ia berpikir cepat, memberi tahu hal yang diperlukan, memastikan Padmi tenang dan bisa menjalankan instruksinya.

"Pokoknya tenang! Ikuti apa kata dokter, kasih lihat kartu jaminan Bunda dan jangan cengeng! Aku langsung ke airport. Padmi, paham?"

"Y-ya, Non."

Usai mengakhiri panggilan, Wyna langsung menghubungi sang suami. Tiga deringan berlalu dengan sangat cepat, membuatnya dilanda rasa tidak sabaran. Wyna mondar-mandir di ruang kerja, menantikan panggilan tersambung.

"Halo, Bu Wyna."
Suara perempuan yang menjawab.

Wyna bertanya cepat. "Pak Sharga mana?"

"Oh, masih meeting, makanya saya yang diminta menjawab telepon Ibu."

"Ini urgent, bilang Pak Sharga saya pulang ke Yogyakarta karena Bunda saya kecelakaan. Anak-anak akan saya titipkan ke Mama Rika dan sebaiknya Pak Sharga segera kembali ke Jakarta untuk mengurus—"

"Maaf, Bu, jadwal Pak Sharga di Medan masih sampai besok. Tapi, pesan Ibu akan saya sampaikan nanti."

Wyna menipiskan bibir. "Sampaikan sekarang juga."

"Pak Sharga sedang—"

"Saya bilang ini urgent!!!" seru Wyna lalu menegaskan karena nyaris hilang kesabaran. "Jangan sampai ya, kamu menyesal karena membuat saya kesal!"

"B... baik, Bu, mohon tunggu."

Wyna mengepalkan tangan kirinya erat, menunggu selama beberapa saat hingga suara suaminya terdengar di telepon.

"Hallo ... Wyn, aku beneran lagi di tengah meeting penting, Puspa udah bilang apa urgentnya. Oke, kamu bisa pulang ke Jogja ... aku nyusul habis—"

"Kamu enggak nanya keadaan Bunda?"

Sharga terdiam sejenak. "Aku tahu Bunda enggak baik-baik aja, makanya kamu minta pulang dan aku izinin. Aku usahakan besok siang nyusul ke Jogja, ya."

REPUTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang