Special Extra-part: Ayah Esa & Ibu Bita

11.6K 2.5K 1K
                                    

The timeline:
Risang Kanantya is around 8th


🐝


"Tsar Lorien Sanggadarma Kanantya, panjang ya namanya."

Tsabitah tersenyum simpul, itu pendapat yang umum dijumpainya sewaktu mendaftarkan anak sekolah atau les. "Iya, sepanjang harapan saya sebagai ibunya."

"Pastinya, ya, Ibu ... ini mau ambil kelas extra untuk muatan lokal Bahasa Jawa, benar Ibu?"

"Iya, benar."

"Anu, tapi maaf menilik lampiran nilai akademis dan beberapa catatan dari wali kelas ini ya, untuk muatan lokal Bahasa Jawa agak melenceng ya, Ibu? Apa enggak sebaiknya pilih extra di kelas Science Junior saja?"

"Anak saya yang pengin belajar, Miss."

"Oh, memang niatan dari anaknya sendiri?"

Tsabitah mengangguk. "Iya, karena itu tolong dibantu ya, Miss ..." katanya lalu menyerahkan selembar dokumen. "Ini jadwal kelasnya Risang, buat hari Senin sampai Rabu memang padat."

"Oh iya, ada persiapan olimpiade juga ya?"

"Iya, betul, saya lihat di website sekolah untuk kelas tambahan Bahasa Jawa itu hari Jum'at sepulang sekolah."

"Iya, bareng sama jadwal drumband untuk kelas lima dan pramuka untuk kelas tiga. Risang hari Jum'at cukup longgar, tapi ada kelas olahraga, apakah enggak masalah?"

"Iya, Miss."

"Baik, Bu, saya ambilkan formulirnya dulu."

Tsabitah mengangguk, menunggu beberapa detik lalu mengisi formulir seukuran A5 tersebut. Ia paling tidak bisa menahan senyum saat harus mengisi kolom orang tua.

Nama siswa didik: Tsar Lorien S. Kanantya
Kelas & N.I.S : IV A, 10181
Nama orang tua
   Ayah: Sangatta Lukesh A. Kanantya
   Ibu: Tsabitah Paradina A. Ruslantama

Tsabitah sadar kadang dirinya konyol karena punya kesenangan aneh semacam ini. Namun, dia memang tidak bisa menutupinya, betapa hal-hal sederhana namanya selalu berkaitan dengan sang suami di setiap dokumen legal itu memberi kebahagiaan. Ia bahkan masih menyimpan semua dokumen lawas seperti Kartu Keluarga atau asuransi sejak masih berdua hingga menjadi empat anggota keluarga seperti sekarang.

"Sudah, Miss," ucap Tsabitah kala menyerahkan formulirnya.

"Baik, Ibu, untuk selanjutnya konfirmasi pendaftaran dan informasi kelas tambahan ini saya kirim melalui email, ya?"

"Baik, terima kasih, Miss ..." Tsabitah tersenyum lalu perlahan bangun dari duduk dan pamit keluar.

Kelas Risang selesai sekitar setengah jam lagi, karena itu Tsabitah memilih berjalan-jalan sebentar melihat suasana sekolah anaknya. Berbeda dengan zaman dulu, majalah dinding sekolah sekarang berbentuk digital, dengan tampilan informatif, full colour dan tajuk berita menarik layaknya majalah modern.

Tajuk tentang Sekolah Lintas Generasi membuat langkah Tsabitah jadi tertahan. Risang sudah memberi tahu soal wawancara karena menjadi Kanantya ketiga yang masuk ke sekolah ini.

REPUTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang