[ 49. ]

20.1K 3.6K 1.8K
                                    


Hallo,
akhirnya update lagi~

.

anyway ... di KK juga ada update lho, yang berminat bisa unlock yha 💋

 di KK juga ada update lho, yang berminat bisa unlock yha 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Bab ini memuat 3.300 kata
hasil semedi semingguan lebih dan karena belum sempat baca ulang, kalau ada typo atau salah translate tolong dimaklumi yaa, thank you.

.

Selamat membaca

🍾

[ 49. ]


"JANGAN SEMBARANGAN YA, KAMU!!!"

Suara tegas dengan nada bentakan itu membuat Rika Ruslantama menahan langkah kakinya. Ia perlahan bergeser merapatkan telinga ke celah pintu ruang kerja sang suami.

"Aku enggak sembarangan, Pa. Wyna sendiri yang bilang, katanya Keluarga Pradipandya terganggu dengan issue kasus suap itu dan enggak mau kita terlibat di acara keluarga Kanantya dan Ruslantama," ungkap Sharga Daharyadika dengan nada suara gelisah.

"Brengsek! Padahal Papa kira, dengan adanya hubungan keluarga mereka akan membantu kita menutupi kasus itu!" Sultan Daharyadika setengah menggeram. "Lagipula bagaimana kamu bisa bodoh sekali, Sharga?"

"Aku butuh dukungan Pak Bagoes juga untuk meloloskan tender PLTA di Kal-Tim ... kajian risikonya sudah selesai dan nilai tukar untuk—Plak!"

Suara tamparan itu membuat Rika menahan napas. Ia memejamkan mata sejenak sebelum perlahan menggeser wajah, melihat ke celah pintu saat suaminya menampar Sharga untuk kedua kali.

"Papa sudah bilang Bagoes itu ada dalam pengawasan khusus! MinErBa juga dalam proses audit besar-besaran ... udah gila kamu, bisa-bisanya justru terlibat sama bedebah macam dia!" seru Sultan dengan ekspresi kemarahan yang begitu ketara.

Sharga terdiam dengan wajah tertunduk. "M... maaf, Pa."

"Sialan, kamu! Sampai kapan Papa harus terus-terusan back up kekonyolan semacam ini!" geram Sultan lalu beranjak menjauh, kembali ke meja kerja untuk mengambil cerutu. "Bagaimana pun caranya, kamu harus maju sebagai cawagub. Papa sudah terlalu banyak berinvestasi, iuran dana kampanye juga mulai dicairkan ... jadi pastikan kamu membersihkan semua jejak kotor ini."

"I-iya, Pa."

"Persetan dengan acara keluarga! Kamu fokus persiapan kampanye," ucap Sultan lalu mengisap cerutunya, mengembuskan perlahan. "Wyna ..."

"Ya, Papa?"

Suara sahutan itu membuat Rika Ruslantama tidak menyangka, ditambah menantunya tampak santai melenggang ke sisi Sharga yang tertunduk.

REPUTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang