Pagi itu, seperti pagi-pagi pada biasanya Aurora terbangun dari tidurnya, bersiap mandi lalu sedikit merias wajahnya untuk acara makan siang di kediaman pak Prabowo siang ini.
Aurora Renjana, adalah putri tunggal dari Alm Bapak Hary Irmansayah Renjana dan Almh ibu Sanjung Dwika Putri.
Ayah Aurora adalah seorang perwira elite di TNI AU 'Marsdya' pangkat ayah Aurora kala itu, beliau amat sangat di takuti oleh musuh karena kepintaran taktik, dan juga mahir dalam menerbangkan berbagai macam pesawat jet tempur di udara, selain itu ayah Aurora juga cukup di kenal di kalangan politisi, biarpun begitu ayah aurora tidak ingin anaknya menjadi anak yang manja dan terlalu bergantung dengan fasilitas yang di berikan ayahnya, maka dari usia gadis itu 13 tahun Aurora sudah di ajak berbagai macam latihan kemiliteran termasuk skil berkuda yang ia miliki sekarang adalah hasil dari pelatihan ayahnya kala dulu. Selain berkuda aurora juga mahir memanah, baik di darat maupun di atas kuda, bela diri, bahkan juga berenang menahan nafas di dalam air, dan skil basic anggota militer lain nya .
Sedangkan ibu Aurora adalah seorang ibu rumah tangga yang menghabiskan hari-harinya di rumah mengurusi tanaman-tanamannya yang bertebaran di sepanjang halaman rumah mereka, muka imut dan hidung mancung yang Aurora miliki adalah turunan dari ibunya, muka yang imut dengan mata ayah yang besar juga hidung ibu yang mancung membuatnya begitu sangat cantik.
Sangat berbanding terbalik dengan ayah, ibu selalu mengajari Aurora beberapa hal yang terasa sangat begitu feminin , ibu mengajarinya menjahit, memasak bahkan ibu memberi tahunya cara merajut. Aurora ini memang dasarnya agak tomboi saat itu jadi dia lebih suka ikut latihan militer dengan ayah kala itu.
Aurora berkirim pesan pada Rajif :
"Ini kalo ke rumah kemhan, boleh bawa motor ga si jif?"
Rajif membalas
"Ya boleh aja si"
Lalu Aurora segera membalas pesan sebahatnya itu
"Ini macet bgt pasti dari apart ke rumah pak Prabowo, Gue takut telat aja"
Rajif Membalas
"Gapapa si, udh motoran aja"
Setelah mendapat balasan dari temannya itu dari sudut rumah pak Prabowo sana, Aurora langsung bersiap siap menuju rumah pak Prabowo. Hari itu suasana Jakarta sangat ramai dan padat, karena sedang ada pembangunan jalur MRT kala itu
"Ini kalo bawa mobil mau sampe jam berapa gue" keluh Aurora pada dirinya sendiri.
"Oke lah kita motoran aja" ucapnya cepat lagi-lagi pada dirinya sendiri.
Lalu dia mengambil helm full face miliknya dan juga jaket kulit yang tergantung di ruang tamu apartemennya, dia segera bergegas menuruni lift untuk mengambil motornya yang terparkir di basement, Saat itu aurora berpikir tidak akan sampai tepat waktu jika dia menggunakan mobilnya di tambah keadaan Jakarta saat itu, jadi dia memutuskan menggunakan motor kawasaki 175cc miliknya untuk menuju ke rumah bapak Kemhan.
"Gapapa lah ya yang penting gue tepat waktu" bisik aurora di balik helm full facenya memecah kemacetan Jakarta.
Sementara itu di Rumah pak Prabowo.
Teddy sedang sibuk memastikan kesiapan keperluan untuk makan siang dengan Aurora dan staf Aspri yang lain, di bantu dengan staf yang terkait lain hari ini, sedari semalam dia sudah memberikan lokasi pin tempat kediaman pak Prabowo pada gadis itu, terlihat pada jam tangannya sudah menunjukkan pukul 10: 45, tapi belum ada tanda-tanda kedatangan Aurora, Teddy pun mengecek Handphonenya memastikan apakah ada pesan dari Aurora padanya terkait makan siang hari ini, tidak lama terdengar suara motor yang terhenti tepat di depan pintu masuk rumah bapak
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Cinta di Antara Tugas
أدب المراهقينMayor Teddy Rarendra Wijaya, seorang ajudan terkemuka dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia, hidup di bawah bayangan ketegangan dan keamanan negara. Namun, ketika cinta menghampirinya, dunianya yang teratur terguncang. Teddy, seorang pria yang...