10. Kembali

642 60 18
                                    

Melihat tangan yang tengah mengadah di depan hadapannya, yang kala itu sedang merunduk, Aurorapun mulai memperhatikan tangan itut, kemudian ia melirik perlahan pada wajah dari pemilik uluran tangan itu, ia mendapati Ayyub yang tengah tersenyum pada dirinya, dan melihat itu Ayyubpun sedikit menganggukan kepalanya.

"Ayok Dok" Ucap Ayyub.

"Oke, tapi sebelum itu saya izin sama Dokter Dhika dulu ya" Ucap Aurora seraya berjalan menuju tasnya yang berada di atas meja, untuk menggambil handphone yang berada di dalam tas tersebut, setelah handphone sudah berada pada genggaman tangannya, ia pun mulai mengetikkan sebuah pesan pada Hafian. 

AURORA :

ian, Gue pergi makan siang sebentar ya, Mas Ayyub kebetulan ngajak Gue makan di luar.

Ketik gadis itu, pada pesan yang ingin di kirimnya pada Hafian, namun belum sempat pesan itu dikirim, Hafian sudah berada di depan pintu ruang kerjanya, melihat pintu itu masih sedikit terbuka, Hafian pun memasuki ruangan tersebut, dan ia melihat Aurora yang berada di sana sambil membawa tas di bahunya, dan juga melihat Ayyub yang masih berdiri di ruang kerja teman lamanya itu.

"Ra gimana taaa..... ehh masih ada Mas Ayyub" Ucap Hafian, sambil membuka pintu ruang kerja Aurora.

"Halo Dok" Sapa Ayyub, seraya mengulurkan tanggannya, yang kemudia di sambut dengan jabat tangan oleh Hafian

"Dok saya izin kelur sebentar ya sama Mas Ayyub untuk cari makan siang" Ucap Aurora, mencoba untuk  formal sedikit  pada Dokter di hadapannya itu.

"Oh silahkan-silahkan, saya baru saja selesai makan siang" Jawab Hafian, kala mendengar ucapan gadis itu yang mendadak formal, dan ia  menjawab dengan formal juga.

Mendengar perkataan Hafia, yang mengizinkan dirinya untuk keluar makan siang bersama Ayyub,  Aurora pun mulai merapikan barangnya yang masih sedikit tercecer di atas meja kerjanya, dan ia juga memasukan kembali handphonenya ke dalam tas yang tengah ia bawa itu.

"Mari Dok" Ucap Ayyub, seraya berlalu dari hadapan Hafian

"Oh iya, mari-mari mas" Jawab Hafian.

Saat Aurora dan Ayyub mulai beranjak keluar dari ruang kerja  gadis itu, Hafian masih berada di sana sembari memperhatikan mereka berdua.

"Baru aja gue mau ajak makan siang tuh anak" Bisik Hafian pada dirinya sendiri,  masih memperhatikan Aurora yang sudah berlalu.

Begitu ia sudah berada di luar ruang kerjanya, Aurora mulai melangkahkan kaki menuju tempat mobilnya terparkir , di dampingi dengan Sang Kapten yang berada beberapa langkah di belakang gadis itu. 

Dari belakang tubuh sang Dokter ber kuncir satu itu, seyum Ayyub terus merekah, sembari ia terus memperhatikan langkah kaki Dokte di hadapannya, matanya bahkan hampir tak berpaling sedetikpun, terus mengikuti langkah kali Aurora, sampai akhirnya Aurora berbalik dan mengarahkan pandangannya pada Ayub.

"Mas mau naik mobil saya saja?" Tanya Aurora, sambil sedikit mengarahkan tubuhnya kebelakang, melirik pada Ayyub yang saat itu berada di balik punggungnya.

"Mobil saya saja Dok, itu yang putih disana " Sahut Ayyub, seraya menunjuk mobil Fortuner berwarna putih, yang tengah terparkir di halamn depan rumah sakit tersebut.

 Jika di bandingkan, dengan mobil Aurora  yang terparkir di halaman belakang rumah sakit saat itu, jelas mobil Ayyub lah yang paling dekat dengan posisi mereka berada sekarang. 

*bbiibbb bbiiibbbb, Mobil putih itu mengedipkan lampunya.

"Mari Dok, pakai mobil saya saja" Ucap Ayyub, sembari mempercepat melangkahkan kakinya , menuju mobil putih itu, lalu ia membukakan pintu  kursi  bagian kiri mobil tersebut, untuk Aurora. Melihat itu, Aurora pun menghampiri Ayyub, yang masih berdiri di depan pintu mobil yang kini sudah terbuka untuknya itu, dan mulai memasuki mobil tersebut.

Misi Cinta di Antara TugasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang