16. Persiapan Jogja

597 51 12
                                    

HI QUEEN HERE!

SEBELUMNYA QUEEN MAU KASIH TAHU NI KALO AKU BAKAL ADAIN GIVE AWAY UNTUK 3 ORANG,  UNTUK SYARAT DAN KETENTUANNYA BISA DI CEK DI AKHIR PART INI YA, JUGA AKU BAKAL KASIH CONTOH DESIGN GIVE AWAYNYAA, HIHIHI (berlaku dari tgl 16 april-26 april ya)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------









setelah perkerjaan nya selesai,  juga Aurora yang sudah bersiap untuk pulang,  ia menunggu kehadiran Ayyub untuk mengantarnya ke rumah Bapak, seperti perkataan sang Kapten tadi siang. Saat itu tepat pukul lima sore dan Ayyub masih belum ada di sana, gadis itu hanya duduk di ruang kerja nya sembari memeriksa ponselnya. saat itu Aurora tengah mengirimkan sebuah pesan pada tante yang berada di Autralia, ia  menanyakan kapan keponakan nya itu akan kembali ke negri kanguru itu.

Aurora yang masih belum tahu pasti kapan ia bisa kembali menemui tantenya di Australia pun, hanya memberika balasan "masih belum tahu nih tan" seakan tidak ingin memberika harapan, juga tidak ingin tante nya menunggu-nunggu kepulangan gadis itu. Setelah mengirim pesan balasnya pada Tante yang menanyakan kepulangannya, ia pun menyenderkan tubuhnya ke sofa yang tengah ia duduki.

"kangen si sebetulnya" ucap Aurora, di ikuti dengan helan nafas yang memberat.

Seketika lamunannya tentang Australia terhenti mengingat soal cerita yang tadi siang ia dapatkan dari teman lama nya Hafian, ia mengatakan bahwa Teddy sudah pernah pertunangan, namun sampai detik ini tidak ada satu orangpun yang tahu pasti, mengapa mereka tidak melanjutkan pertunangan itu ke jenjang pernikahan,dan akhirnya memilih untuk berpisah.  Batin gadis itu semakin di ombang-ambing, mengingat bahwa lusa Teddy akan pergi mengawal Bapak sebagai Ajudan untuk berkunjung ke Jogja. Kota  yang di pilih mantan tunangan sang Mayor untuk membebaskan dirinya dari kota Jakarta yang bengitu banyak menyimpan kenangan tentang mereka berdua.

"tanya mas Ayyub kali yaa bisanya kan sesama Tentara selalu Up-To-Date, hmmmm atau tanya Rajif aja langsung" Ucap Aurora pada dirinya sendiri.

tepat ketika gadis itu ingin mengirim pesan pada Rajif, ia mendapati sebuah ketukan dari depan pintu ruang kerjanya, dengan sigap ia pun bangkit dari duduknya sembari mengambil tas yang sedari tadi berada di sampingnya itu, untuk kemudian membuka pintu. Ia yakin sekali bahwa itu adalah Ayyub yang sudah kembali untuk mengantarnya ke rumah Bapak.

"udah nunggu lama ya dok?" tanya Ayyub pada gadis yang membukakan pintu yang baru saja ia ketuk.

"nggak kok mas, yuuuk" Sahut Aurora seraya menutup pintu putih di ruangannya. dan merekapun mulai berjalan menuju mobil ayyub yang terpakir di halaman depan rumah sakit angkatan darat sore itu.

saat itu suasana rumah sakit bisa di bilang sepi, tidak terlalu banyak orang yang  berlalau-lalang baik untuk membesuk atau berobat disana, mungkin hanya beberapa orang  saja disana. Aurora mulai berjalan membuntuti sang Kapten Angkatan Laut itu, sebari terus ia pandangi punggung Kapter yang  tengah berbalut pakaian dinas harian milik TNI -AL di tubuhnya yang tegap itu. seketika membuatnya teringat pada luka yang di alami sang Kapten tepat berada di punggungnya.

"mas Ayyub luka di punggungnya bagaimana?" Tanya Aurora dari balik punggung sang Kapten yang tengah ia buntuti langkahnya itu. Mendengar pertanyaan yang di lontarkan Dokter di belakangnya itu, membuat Ayyub seketika membalik kan tubuhnya, menghadap ke arah pemilik dari pertanyaan yang baru saja ia dengar itu.

Misi Cinta di Antara TugasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang