14. Makan Malam

678 54 8
                                    

saat Teddy mulai melajukan mobilnya, ia sedikit melirik ke arah gadis yang masih terdiam di samping nya kala itu, ia melihat wajah gadis itu sedikit memerah dan masih terdiam tidak berucap apapun menanggapi pertanyaan yang ia lontarkna.

"kenapa diem aja?" kembali sang mayor bertanya. dan di balas  Aurora dengan hanya menggelengkan kepalanya.

"Jadi kita pacaran sekarang?" lanjut teddy memastikan,  sembari melirik ke arah gadis yang masih terlihat setengah kesal itu. Saat  itu Aurora tahu bahwa dirinya sedang di perhatikan oleh Teddy ia pun seketika membalas tatapan itu dengan raut wajah yang kesal

"hahaha oke oke, mungkin tidak untuk sekarang, saya juga masih harus melanjutkan studi dan pelatihan untuk jadi jendral" Ucap Teddy tak kalan ia  melihat Aurora yang  sedang menatapnya dengan tatapan amarah. Mendengar Teddy yang mengatakan bahwa dirinya akan mengambil studi pelatihan lajutan untuk bisa menjadi jendral, seketika wajah amarah yang gadis itu tujukan pada Teddy  perlahan musnah.

Tidak lama berselang merekapun sampai pada sebuah mall yang cukup besar dan terkenal di Jakarta, saat Teddy mulai memasukan mobilnya menuju area parkir basement mall tersebut, ia sempat menanyakan prihal apakah Auroa ingin mengganti bajunya terlebih dahulu, melihat gadis itu masih mengenakan pakaian saat di pacuan tadi, meskipun begitu sebenarnya gadis itu masih terlihat sangat cantik dalam pandangan Teddy, hanya saja ia khawatir Aurora merasa tidak nyaman.

Aurora pun setuju dan  memutuskan untuk membeli baju ganti untuk dirinya terlebih dahulu sebelum mereka makan malam, lalu merekapun bergegas masuk ke dalam mall,  untuk mencari pakaian ganti Aurora, saat mereka sudah berad di dalam mall tersebut, Aurora pikir beberapa setel pakaian atau mungkin dress dari uniqlo cukup untuk dirinya berganti pakaian, setidaknya ia tidak memakai pakaian berkuda untuk makan malam bersama Teddy. .

Merekapun sampai di depan toko yang bertulis kan uniqlo di atasnya, dan seketika urora mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki toko tersebut, namun tiba-tiba tangannya di tarik oleh Teddy yang membuat langkah kaki gadis itu terhenti, tepat sebelum ia sempat masuk ke dalam toko tersebut.

"nggak yang ini" Ucap Teddy sebari menarik tangan Aurora. Aaurora yang kala itu tangannya sedikit di tarik oleh Teddy pun hanya  bisa mengikuti arah kemana mayor itu akan membawanya, lalu masuk lah mereka kedalam salah satu toko baju tertulisakan mango di sekeliling nya.

"saya tunggu sini, cari lah apapun yang membuat mu nyaman, dan begitu kamu sudah menemukannya langsung panggil saya, inget! its on me oke?" Ucap Teddy tak kala saat itu mereka sudah berada di tengah-tengah toko tersebut.

Mendengar ucapan sang Mayor kepadanya, Aurorapun mulai melihat-lihat beberapa koleksi midi dress yang ada di sana, saat sedang memilih beberapa drees sesekali ia melirik  ke arah Teddy yang terduduk di sofa sambil fokus pada ponselnya. Tidak ingin membuat Teddy menunggu lama, Aurorapun menjatuhkan pilihannya pada sebuat dress berwarna hitam yang panjang nya selutut, juga sepasang flatshoes berwarna silver, sebelum memutuskan untuk memilih dress dan flasshoes tersebut tentu saja Aurora telah mencobanya di fiting room.

Setelah merasa dress juga flatshoes itu cocok dan nyaman dengannya Aurora pun bergegas untuk membayar pilihannya itu di kasih.

"totalnya jadi dua juta tiga ratus tujuh puluh delapan ribu ya kak" ucap seorang kasir seraya memasukan belanjaan Aurora tersebut ke dalam paper bag, mendengar itu Aurorapun merogoh tas yang ia bawa  untuk mencari dompetnya yang berada di dalam tas tersebut.

"QR bisa mba?" ucap Teddy yang tiba-tiba sudah beradaa di samping Aurora yang kala itu masih mencari dompetnya di dalam tas.

"mas jangan, ini mahal saya ga enak sama mas Teddy" sahut Aurora seraya menarik tangan Teddy yang berada di sebelahnya itu.

Misi Cinta di Antara TugasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang