Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.
Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.
Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.
Kalo ada boleh langsung komen di samping.
Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.
Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.
Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.
Kamu & Kenangan.
Tiga puluh menit sebelum jam dua belas Hanna buru-buru menyudahi pekerjaannya. Dirinya perlu make up sedikit untuk merayakan ulang tahun Hendra. Setelah make up perempuan itu segera menghubungi nomor sang pacar melalui video call mengunakan laptop. Perlu layar lebar agar mereka bisa saling menikmati wajah masing-masing walupun hanya melalui layar.
Setelah menunggu selama beberapa detik. Penampakan Hendra dengan rambut acak-acakan menyambut penglihatan Hanna. Perempuan itu langsung tersenyum tipis begitu melihat sang pacar yang tampak kebingungan.
"Kamu kenapa—"
"Selamat ulang tahun," ucap Hanna heboh tak lupa dengan senyum lebar.
"Ulang tahun?" heran lelaki itu.
"Ulang tahun," perjelas Hanna sambil memegang kue yang di beli tadi di hadapannya.
"Ya ampun baru ingat kalo hari ini aku udah tambah tua," ujar Hendra dengan tertawa kecil.
"Nggak masalah kamu nggak ingat. Yang penting aku mau ucapin selamat ulang tahun," kata Hanna, "jadi kita nyanyi dulu ya."
"Iya-iya kita nyanyi dulu," setuju Hendra sambil tertawa.
Setelah mendapatkan persetujuan dari sang pacar akhirnya kedua sejoli itupun menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan nada yang cukup aneh jika didengar orang lain. Tapi tak apa karena yang penting bukanlah nada, tapi yang penting adalah rasa kebahagiaan yang mereka rasakan saat ini.
Setelah menyanyikan lagu selamat ulang tahun Hendra pun mulai meniup lilin yang ada pada kue walupun hanya melalui layar.
"Selamat ulang tahun ya sayang," ucap Hanna manis, "maaf kali ini kita nggak bisa rayain bareng."
"Hai, nggak usah sedih. Nggak papa tahun ini kita nggak bisa rayain bareng tapi tahun depan kita usahakan rayain bareng-bareng lagi ya," kata Hendra.
"Pasti," ucap Hanna sambil menghapus air mata nya yang perlahan turun.
"Ada harapan untuk ulang tahun aku hari ini?" tanya Hendra. Maklum setiap salah satu dari mereka ada yang ulang tahun pasti yang lain ikut berharap juga. Jadi bisa dihitung dalam satu tahun ada tiga harapan yang di langit kan oleh Hanna dan Hendra. Pertama dan kedua saat mereka ulang tahun, dan yang ketiga ada saat perayaan hari jadi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu & Kenangan
Romance"Gue suka sama lo Kak." Ungkapan cinta yang di ungkapkan oleh remaja labil begitu duduk di kelas satu SMA tentu bukanlah perkataan yang bisa dianggap serius. Karena cinta monyet kerap hadir mengisi masa remaja yang menyenangkan. Sudah cukup sepuluh...