Rekan Kerja.

920 31 0
                                        

Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.







For You By Chen, Baekhyun, Xiumin.



Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.










Kamu & kenangan







Begitu jam digital di sudut komputer menunjukkan waktu dimana dirinya harus bergegas ke area proyek seperti janjinya dengan Reno tadi via chat, perempuan itu pun mulai bangun dari posisi duduknya. Membereskan beberapa barang miliknya yang tadi sempat di keluarkan.

"Mau langsung pergi? Nggak mau tunggu siap makan siang aja?" tanya Bica. Perempuan yang berada paling dekat dengan meja kerja Hanna.

"Nggak usah lagi. Gue harus segera pergi sekarang. Reno juga udah di lobby," ucap Hanna, "Gue pergi dulu ya. Bye." Lambaian yang di berikan Hanna menjadi penutup pembicaraan nya dengan Bica.

"Mau langsung ke tempat tujuan aja," tanya Hanna. Mulai memasangi seatbelt begitu memasuki mobil yang di kendarai oleh Reno.

"Iya. Gue udah di telphone sama pekerja di sana. Katanya ada beberapa bahan yang harus kita cek sebelum deal," papar Reno. Lelaki yang tampak kasual dengan pakaian santai itu, sebab dari pagi kan sudah berada di lapangan membalas ucapannya dengan ringan.

Sebagai info saja. Perusahaan tempat dirinya bekerja merupakan perusahaan kontruksi. Yang mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan pembangunan.

Di temani mata hari yang semakin panas di jam dua siang ini menjadi penutup mereka untuk berkeliling di area konstruksi kali ini. Sebuah kantor dengan lantai lima belas menjadi pekerjaan yang di pegang oleh perusahaan tempat dimana dirinya bekerja.

Setelah berkeliling di temani dengan kepala tukang dan juga arsitek perusahaan mereka, akhirnya pekerjaan di indoor berakhir sampai di sini.

Sebotol minuman berenergi berada tepat di hadapannya. Membuat perempuan yang masih mengunakan topi khas tukang itu langsung mengambilnya.

"Kok nggak dingin sih?" tanyanya. Meneguk minuman yang memang sudah di buka segel nya.

"Cuaca lagi panas kalo minum yang dingin yang ada lo malah demam," ungkap lelaki yang sudah menggambil duduk di samping Hanna.

"Ya ampun perhatian banget sih lo. Untung gue nggak baper," canda Hanna. Kembali meneguk minuman yang tak dingin itu.

Setelah tadi berkeliling di area konstruksi. Kedua manusia dengan jenis kelamin berbeda itu memilih untuk tidak langsung pulang. Mengistirahatkan tubuh dan juga kaki yang sudah berkeliling sebentar di area konstruksi.

"Mau makan dimana?" tanya Reno. Lelaki yang sudah melepas topi konstruksi yang di pakai memilih untuk bertanya kepada Hanna.

Hanna tampak berpikir sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari sang teman. "Yang dekat-dekat aja. Yang penting makan mah. Lo kan tau sendiri gue tipe orang yang nggak pilih-pilih makanan."

Kamu & Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang