Bersama

192 8 0
                                        

Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.

Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.









Kamu & Kenangan.








Seharusnya hari-harinya berjalan seperti biasa. Tapi begitu kakinya tiba di loby kantor saat jam kerja sudah berakhir, sosok lelaki yang sedang duduk di kursi yang tersedia dan tersenyum itu membuat dirinya membeku selama beberapa saat.

"Reno," lirih Hanna pelan. Membawa langkah kakinya untuk mendekat dengan si objek

"Ini beneran kamu?" tanya Hanna masih tak percaya begitu dirinya sudah berdiri berhadapan dengan lelaki yang mengunakan kaos berwarna hitam dan juga kemeja yang sengaja di buka berwarna abu-abu.

"Iya ini beneran aku," ucap Reno pelan dengan senyum yang terlihat di bibir lelaki itu.

"Mau peluk," ujar Hanna bersiap untuk masuk kedalam dekapan sang pacar.

"Jangan," tolak Reno. Mendorong tubuh Hanna untuk menjauh darinya.

Perempuan itu menatap bingung sang pacar. "Kenapa?"

"Kamu nggak mau kan kena gosip di kantor."

Hanna mengangguk dua kali.

"Jadi oleh karena itu pelukannya di tunda dulu ya. Kamu ikut aku aja ayok." Reno dengan cepat mengandeng tangan sang pacar, membawa Hanna dari loby kantor yang penuh dengan orang-orang yang berlalu lalang.

Lalu, tanpa mereka sadari tenyata sejak Hana berlari kecil untuk mendekat ke arah Reno ada sosok yang memperhatikan mereka dari jauh. Sosok yang baru menyadari bahwa semuanya tak akan sama lagi.

"Ini mobil siapa?" bingung Hanna. Begitu Reno membawa dirinya mendekat ke salah satu mobil yang terparkir.

"Mobil sewa. Untuk mempermudah kegiatan aku selama di Jakarta," ucap Reno. Sambil menuntun langkah perempuan itu memasuki mobil.

Tepat setelah Hanna duduk dengan rapi di dalam mobil dan juga Reno yang sudah duduk di kursi kemudi barulah lelaki itu merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

"Rindu," ucap Hanna tanpa malu-malu setelah berhasil memeluk sang pacar.

"Aku juga rindu sama pacar aku ini, makanya aku susul ke Jakarta," balas Reno. Menaruh kepalanya pada bahu Hanna hingga wangi perempuan itu bisa langsung dirasakannya.

"Kerjaan kamu gimana?" tanya Hanna berniat untuk keluar dari dekapan sang pacar begitu mendegar penuturan Reno. Tapi sayangnya lelaki itu menolak melepas dekapan yang di rindukan ini hingga Hanna kembali memeluk lelaki itu dengan erat.

"Kerjaan aku udah selesai semuanya. Jadi kamu nggak usah khawatir," kata Reno.

"Jadi ini sebab kamu tampak sangat sibuk. Bahkan di hari ulang tahun kamu sendiri seperti nggak ada semangat."

Kamu & Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang