Makan bareng

111 6 0
                                        

Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.




Juicy  Luicy By Tampar



Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.





Kamu & Kenangan




Ada beberapa faktor yang menyebabkan kita jatuh cinta terhadap manusia tersebut. Entah itu karena fisiknya yang cukup memabukkan, atau mungkin senyuman nya yang bisa menular kepada orang-orang di sekitarnya, sikapnya yang cukup baik hingga membuat kita menaruh hati pada orang tersebut, atau bisa saja wawasan yang dimiliki, atau mungkin sebab nama kita yang terkesan biasa menjadi sesuatu yang menakjubkan dan luar biasa saat di panggil oleh orang yang eksistensinya tak kita sadari, atau mungkin bagaimana orang tersebut yang selalu mengingat sang pencipta di setiap saatnya?

Gio pikir ada banyak hal yang membuat kita jatuh cinta kepada orang lain. Tapi dirinya, tak pernah menyangka bahwa kegiatan Hanna yang berdoa selama beberapa saat tepat sebelum makan cukup membuat detak jantungnya tak seirama.

Dirinya tak ingin munafik bahwa dirinya sangat ingin memiliki pasangan yang selalu mengingatkan dirinya kepada sang pencipta, walaupun sebenarnya Gio cukup lalai menjalankan perintah sang pencipta. Mungkin dari satu minggu hanya hari Jumat dirinya tak pernah meninggalkan shalat. Jika hari lain sepertinya itu cukup jadi rahasianya dan sang pencipta.

Jadi jangan salahkan dirinya yang di buat terpaku melihat kegiatan Hanna. Oh ayolah, sudah sangat jarang dirinya melihat orang-orang yang mengadah sebelum makan. Mereka memang berdoa tapi tak ada yang mau repot-repot membentangkan tangan ke udara dan berucap amin dengan pelan.



"Kak, dimakan makanan nya," tegur Hanna pelan.

Perempuan yang sejak tadi berada dalam alam bawah sadarnya tampak tengah menyantap makanan tersebut sambil menatap kearahnya.

"Iya. Ini juga mau makan," sahut Gio. Melakukan gerakan yang sama seperti yang Hanna lakukan selama beberapa menit lalu sebelum mencicipi makanan di warung rekomendasi Hanna.

"Enak nggak Kak?" Hanna bertanya di sela-sela dirinya yang menyuapkan makanan.

Gio mengangguk dua kali. Menggambil botol air untuk teguk nya. "Yang ini juga oke."

"Syukur deh Kak Gio suka sama makanan disini?" ucap Hanna senang.

"Udah ngajak siapa aja buat makan di sini?" tanya Gio. Lelaki itu ikut menyuapkan daun selada kedalam mulutnya. Entah kemana selera nafsu yang hilang tadi. Sekarang Gio baru menyadari bahwa dirinya cukup kelaparan.

Hanna tampak berpikir sebentar. "Nggak banyak. Gue bahkan belum ajak Irna dan yang lainya ke sini. Mungkin karena tempat hangout kami ya ke mall. Tapi mungkin selanjutnya gue bakal ajak mereka."




Gio kembali mengangguk. Menikmati makanan yang berada di depan nya.



"Kak Gio masih sering ke rumah nya Eca?" tanya Hanna membuka topik obrolan agar mereka tak diam. Tentu saja setelah memperhatikan Gio yang sama sekali tak keberatan berbicara sambil makan.

Kamu & Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang