"Gue suka sama lo Kak."
Ungkapan cinta yang di ungkapkan oleh remaja labil begitu duduk di kelas satu SMA tentu bukanlah perkataan yang bisa dianggap serius. Karena cinta monyet kerap hadir mengisi masa remaja yang menyenangkan.
Sudah cukup sepuluh...
Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.
Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.
Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.
Kalo ada boleh langsung komen di samping.
Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.
Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.
Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.
Kalo dengan diam bisa menyelamatkan kita di dunia ini jadi lebih baik diam saja.
Kamu & Kenangan
Kamu & Kenangan.
Di tangan kiri Hanna memegang cup kopi yang baru saja ia beli sedangkan, di bahu sebelah kanannya tersampir totebag merek sejuta umat.
Dengan lanyard yang berayun-ayun ke kiri dan ke kanan sesuai dengan langkah kakinya yang menyusuri lobby kantor yang tampak dipenuhi orang-orang dengan pakaian formal seperti dirinya.
Hanna masuk ke dalam lift dengan beberapa pekerja yang juga memegang cup kopi di tangan masing-masing. Sepertinya hampir semua pekerja kantor di pagi hari pasti meminum segelas cafein, entah agar kelihatan keren karena menenteng cup kopi terkenal, atau memang kebutuhan agar bisa tetap terjaga di kantor.
Di tengah suasana lift yang cukup penuh dirinya dapat mendengar beberapa orang yang tampak mengobral dengan teman-teman mereka.
"Pantesan Pak Aksara umur belum sampai 30 udah jadi Foreman toh dia kerjanya nggak kenal jam," ucap salah satu mereka.
"Kenapa emangnya?" sahut yang lain.
"Jam masuk kantor masih ada waktu lima belas menit lagi tapi Pak Aksara udah rapat sama klien di pagi bahkan di saat jam operasional kantor belum di mulai," beber Perempuan itu berseru heboh.
"Lo serius?" tanya yang lain seakan tak percaya.
"Dia nggak bohong gue juga lihat sendiri begitu tiba di kantor doi langsung masuk ruang rapat dimana di sana udah ada klien yang nunggu," ungkap perempuan yang lainya.
"Nah kan apa kata gue. Doi tuh kalo untuk urusan pekerjaan dedikasinya tinggi banget. Bukan kayak kita udah jadi budak korporat yang gajinya kagak seberapa. Tiap hari nenteng cup kopi merek ternama, tiap habis gajian pergi ke BXC bilangnya cuci mata pakek sell reward padahal aslinya emang boros aja," ungkap perempuan itu lagi yang tentu saja membuat semua penghuni lift yang syukurnya perempuan tertawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.