Nasib yang sama.

134 4 0
                                        

Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.

Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.





Kamu & Kenangan



Mengalami kondisi yang sebelumnya sudah kita lihat pada individu lain dengan tingkat keberhasilan kurang dari 5% tentu saja tidak ada yang mau.

Lagi pula siapa juga yang menyukai tingkat keberhasilan yang sekecil itu. Tapi faktanya walaupun sudah sangat menyangkal kadang kita tetap berada pada situasi tersebut.

Hal ini juga berlaku kepada Gio. Sang anak tengah yang mendapatkan karma usai sering kali menghina si anak bungsu. Perempuan yang mempunyai nasib percintaan yang cukup tragis itu.

Kenapa dikatakan tragis karena menyukai sosok pria yang sudah punya pacar yang sempat di temui di KBS. Lelaki yang juga bekerja di bawah pimpinan paman mereka. Jadi oleh sebab itu dirinya sering kali mengatai Indah karena menyukai pacar orang atau sekarang status lelaki itu sudah berubah menjadi tunangan orang lain.

Tapi sayangnya keadaan Indah malah berbalik kepada dirinya usai sang adik move on.

Padahal kalau di hitung tingkat pertemuan antara dirinya bisa di bilang sangat kecil. Mereka bahkan tak pernah bertukar pesan atau menelpon selain menjadi penonton story masing-masing, lalu kalau di kantor Gio bahkan sangat sudah menemukan perempuan itu.

Walupun tahap yang sedang dirasakan oleh dirinya belum bisa dikatakan tahap jatuh cinta Gio tetap ingin meminta bantuan atau setidaknya pencerahan dari Indah yang sudah berpengalaman dibandingkan dirinya.


Karena ini weekend jangan heran suasana rumah lantai dua ini sudah kembali heboh. Tapi, walupun begitu kehebohan yang terjadi seolah tak mengusik kenyamanan atau mungkin kegelisahan yang tengah meliput dua saudara itu.

Dengan setoples kacang panggang di pangkuan Indah, dan juga setoples kukis buatan Ibu, Gio tampak duduk sambil memperhatikan tontonan yang sedang di tonton adiknya itu.


"Lo berdua belum ribut lagi?" lontar Yuni begitu melihat kedua adiknya duduk kompak di kursi yang sama bahkan saling berdempetan.

"Kenapa kita kudu ribut?" sahut Indah. Tanpa mengalihkan pandangan dari tontonan di hadapannya.

Yuni tampak diam sesaat. "Ya aneh aja lihat lo berdua akur begitu," ucap perempuan itu pendek sebelum berlalu kembali ke dapur berkumpul dengan keluarga yang lainya.


Sebelumnya Mami juga sudah bilang bahwa ada yang tidak beres dengan Gio, hal yang tidak mereka tahu apa. Kalo kata Papi sih ini bukan urusan pekerjaan, jadi ada kemungkinan urusan hati. Jadi mungkin oleh karena itu Gio dan Indah mendadak akur.

Gio menutup toples kukis yang sejak tadi terbuka. Menutup dengan rapat toples tersebut agar Ibu tak marah, karena kue buatan nya masuk angin.


Kamu & Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang