Banyak Hal

288 14 0
                                        

Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.




Xiumin By Brand New.



Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.





Kamu & kenangan









"Jangan protes kalo lagunya nggak cocok," peringat Hanna sebelum menyetel musik pada aplikasi yang biasa digunakan.

"Nggak akan," ujar Gio. Mulai menikmati musik yang terdengar.

Andai saja hal yang terjadi sekarang ini terjadi enam tahun lalu pasti dirinya akan sangat senang, tapi sayangnya kondisi sekarang sudah berbeda.

Sangat berbeda. Tidak ada lagi getaran itu. Getaran yang dulu sering dirasakan saat sedang bersama dengan lelaki yang tampak sedang menikmati musik yang sedang terputar. Mungkin memang benar lingkungan baru bisa membuat kita melupakan lebih cepat.

Di tengah bus yang berjalan dengan hiruk pikuk kota dan juga penumpang yang berada di dalam bus, sebuah keadaan yang sangat sering terjadi pada bus kota cukup membuat para penumpang berteriak kesal.

Kejadian yang juga membuat dirinya terlempar ke arah belakang, yang mana di belakang tubuhnya terdapat Gio. Yang dapat diartikan dirinya terjatuh di atas dada bidang Gio.

"Pak, hati-hati dong!" seru beberapa orang yang hampir terjungkal.

"Lo nggak papa?" tanya Gio sambil menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Nggak papa kok Kak," sahut Hanna sambil mulai memperbaiki posisi berdirinya.

"Maaf-maaf semuanya, saya tadi beneran nggak sengaja. Tadi ada motor yang nyalip jadi saya terpaksa rem mendadak," sahut sopir bus tersebut setelah menghentikan bus di pinggir jalan.

"Nggak bisa baca apa gimana sih. Udah tau ini jalur khusus masih juga nyalip," oceh perempuan yang berdiri tak jauh dari tempat Hanna berdiri.

"Mungkin dia mendadak," sahut yang lain.

"Walupun mendadak dia juga nggak boleh ambil jalur orang lain," kata yang lainya.

"Udah nggak usah di perpanjang. Yang penting kita nggak papa," ujar pria yang tampak berumur dari pada mereka semua.

Setelah mendengar penuturan lelaki paruh baya itu para penumpang bus mendadak malas bicara. Tidak ada lagi yang membahas tentang yang terjadi barusan. Sehingga membuat bus kembali berjalan.

"Diri yang bagus," peringat Gio sambil sebelah tangannya memegang pundak perempuan itu sedikit kencang. Berjaga-jaga andai kejadian tadi kembali terulang.

"Kak," tegur Hanna.

"Nggak usah berisik. Yang penting lo selamat dulu," potong Gio. Sambil kembali memasangkan headset di telinganya setelah tadi sempat terlepas sebentar karena menahan bobot tubuh Hanna yang tiba-tiba menghantam tubuhnya tanpa persiapan.

Kamu & Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang