Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.
Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.
Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.
Kalo ada boleh langsung komen di samping.
Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.
Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.
Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.
Kamu & kenangan
Karena hari ini dirinya akan ke tempat pembangunan. Jadi perempuan itu memilih untuk tak pergi ke kantor. Lagi pula kantor tempat mereka bekerja memiliki kebijakan boleh tidak ke kantor asal pekerjaan mereka juga selesai.
Jadi ketika jarum jam menunjukkan pukul setengah sepuluh, perempuan itu sudah sangat siap dengan pakaian. Soal Reno lelaki itu juga sudah di beri kabar tadi pagi tentang berkabar pukul berapa mereka berangkat.
Jadi setelah memastikan outfit nya cukup oke untuk kegiatan di luar ruangan Hanna siap untuk melangkah keluar dari Apartemen miliknya.
Hingga dering panjang dari nomor yang tak dikenal terlihat dengan jelas di layar ponselnya.
"Halo, maaf ini siapa?" ujar Hanna takut-takut begitu menjawab panggilan dari nomor yang tidak dikenal.
"Kemaren kan udah kenalan masa hari ini harus kenalan lagi," kekeh lelaki itu diseberang sana.
Tunggu jangan bilang ini suara Kak Gio.
"Kak Gio," ujar Hanna takut-takut.
"Iya Hanna ini gue. Udah ingat kan?"
"Udah kak," tawa canggung Hanna, "kenapa telphone kak?"
"Lo udah siap kan?"
"Siap? Siap mau kemana kak?"
"Ke lokasi konstruksi."
"Tapi saya perginya sama Reno, bukan sama Bapak," ungkap Hanna setelah mengingat ini sedang waktu bekerja.
"Iya. Niatnya kamu emang pergi sama Reno tapi kali ini kamu pergi sama saya ke tempat konstruksi. Nggak papa kan?"
"Oh nggak papa kok Pak."
"Karena kamu nggak keberatan boleh kamu turun karena kayaknya kita bakal telat kalo kamu masih lama."
"Eh iya Pak, saya turun sekarang," kata Hanna sambil mematikan sambungan telepon antara dirinya dan lelaki itu.
"Ini kok malah kak Gio yang jemput?" bingung Hanna sambil mengunakan sneaker. Untuk pekerjaan yang memerlukan pergerakan banyak sepatu sneaker sangat efektif digunakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu & Kenangan
Romansa"Gue suka sama lo Kak." Ungkapan cinta yang di ungkapkan oleh remaja labil begitu duduk di kelas satu SMA tentu bukanlah perkataan yang bisa dianggap serius. Karena cinta monyet kerap hadir mengisi masa remaja yang menyenangkan. Sudah cukup sepuluh...