Bantuan

39 0 0
                                    

Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.

Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.






Kamu & Kenangan




Siapa sangka kedatangan nya ke lantai tiga belas ini malah mengantarkan dirinya menuju pantry. Tempat yang tidak masuk dalam list nya hari ini.

Gio memutar langkahnya kakinya ke arah dapur di lantai ini. Seingat nya pihak OB menyediakan satu barang yang sangat di perlukan oleh para perempuan di saat-saat seperti ini.

Selama langkah kakinya berjalan menuju pantry, Gio, berharap semoga tidak ada orang di tempat tersebut. Karena kalau sejujurnya ada orang, lelaki yang berjalan dengan langkah pasti itu belum mempunyai jawaban atas pertanyaan yang mungkin saja akan diutarakan kepadanya.

Langkah kakinya berhenti di depan pintu masuk pantry. Dirinya perlu berdiam diri di sana selama beberapa saat sekedar untuk melihat, adakah manusia di dalam ruangan tersebut. Setelah memastikan tidak ada satu orang pun dengan pasti dan langkah yang cepat Gio mulai berjalan menuju kabinet atas untuk mengambil barang yang diperlukan.

Untuk barang perempuan yang satu ini, sebenarnya dirinya sudah sangat familiar baik itu yang bersayap maupun yang tidak. Dirinya bukan seperti lelaki di luaran sana yang tidak tahu bedanya yang bersayap dan tidak, hal ini tentu saja terjadi karena dirinya yang sering kali menjadi ajudan sang kakak dan sang adik yang kerap kali lupa membeli barang hal yang diperlukan oleh perempuan.

Setelah menggambil barang tersebut Gio kembali melangkahkan kakinya untuk berjalan menuju toilet. Harapan yang sama kembali di panjatkan, semoga tidak ada orang di toilet perempuan karena akan jadi bahan gosip dengan judul seperti apa kalo dirinya memasuki toilet wanita.

Mungkin jika ada yang heran kenapa barang seperti pembalut ada di pantry kantor dirinya akan menjelaskan sedikit.

Hal ini berawal dari Yuni sang kakak, yang mengalami hari pertama datang bulan dikantornya saat membawa barang titipan nya di hari sabtu, hari dimana kegiatan perempuan tersebut tidak berada di rumah sakit. Sehingga dirinya bisa meminta tolong.

Tanpa perlu dirinya ceritakan dengan lebih rinci kalian pasti tahu seperti apa reaksi para perempuan yang ketahuan dapet tapi tidak membawa benda keramat itu, lalu pada akhirnya dirinya yang berniat bekerja di hari Sabtu itu terpaksa harus berhenti di jam dua siang sebab harus membelikan pembalut sang kakak, serta mendengarkan ocehan perempuan itu yang kesal karena di kantornya tidak menyediakan barang penting bagi perempuan.

Ocehan Yuni yang berlangsung selama satu jam itu membuat dirinya mempunyai ide untuk selalu menyediakan barang keramat perempuan di kantor. Sekedar untuk mengantisipasi jikalau hal yang terjadi seperti sang kakak terjadi kepada karyawan perempuan yang lainya. Ide yang tentu saja mendapatkan persetujuan dari sang paman, dan pihak redaksi lainya saat rapat.

Kamu & Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang