Ji-ah dan Rosie sudah sampai di taman, saat berada dalam mobil Rosie begitu semangat ingin bermain tapi lihat dia sekarang malah bersembunyi dibalik punggung sang eomma.
"Kita sudah sampai Rosie, ayo kenapa bersembunyi" bujuk Ji-ah.
Rosie menggelengkan kepalanya,"tidak, tidak mau, Rosie mau pulang, pulang eomma, ayo pulang" Rosie menarik tangan Ji-ah.
Melihat rosie seperti itu Ji-ah menarik tangan Rosie duduk di bangku taman.
"Kenapa hmm? Rosie tidak ingin bermain" tanya Ji-ah mencoba membujuk sang anak.
"Tidak, Rosie tidak mau" tangisan Rosie pecah.
" Hey sayang mengapa menangis, eomma akan menemani Rosie okay, sekarang Rosie ingin bermain apa?" Ji-ah terus menenangkan Rosie.
Rosie yang yang mendengar perkataan sang eomma, kini berhenti menangis walaupun masih sesenggukan. Rosie mulai mengedarkan pandangannya, mencari sesuatu yang menarik baginya, pandangannya kini tertuju pada ayunan yang tak jauh dari tempat mereka.
"Itu, Rosie ingin naik itu" tunjuk Rosie
"Rosie ingin naik ayunan, ayo eomma temani" ucap Ji-ah.
Ji-ah dan Rosie kini berjalan menuju ayunan. Di sana terdapat dua ayunan, seseorang menepati ayunan satunya.
" Eomma akan mendorongnya, Rosie berpegang yang kuat" ucap Ji-ah setelah Rosie menaiki ayunan tersebut.
Rosie mengangguk mengerti, Ji-ah mulai mendorong ayunannya. Rosie awalnya takut tapi lama kelamaan dia mulai menikmatinya.
" Rosie terbang eomma" teriak Rosie begitu senang, Ji-ah ikut senang melihat anaknya itu tertawa bahagia.
Sebahagia itu Rosie hingga senyumannya tak pernah luntur sedari tadi. Dering ponsel terdengar, ternyata itu ponsel Ji-ah.
"Rosie sayang, main sendiri dulu ya, ini ada permen untuk Rosie, eomma berada di kursi taman tidak jauh dari sini." Ucap Ji-ah
Rosie mengangguk, dia menerima permen yang diberi Ji-ah padanya. Setelah berpamitan Ji-ah pergi untuk mengangkat ponselnya, Rosie juga masih asik bermain ayunan.
"Mau" Rosie mengulurkan tangannya, memberi permen kepada seseorang yang berada di ayunan sebelahnya.
Pria itu tersenyum, mengambil permen yang diberikan Rosie padanya," terima kasih."
Rosie ikut tersenyum, mengangguk kan kepalanya. Rosie sibuk membuka permennya sedang kan pria di sampingnya sibuk memperhatikannya.
"Siapa namamu?" Tanya pria itu, sebenarnya dia sudah tau Karna ibu dari gadis itu sudah menyebutnya tadi.
"Rosie, mmmmm.... Roséanne Lee juga" jawab Rosie menatap pria itu.
Pria itu mengangguk. "Siapa namamu?" Tanya Rosie balik.
"Jeon Jungkook bisa dipanggil Kookie atau Jungkook juga" jawab Jungkook.
"Kookie, namamu seperti kue yang dibuat Jennie unnie setiap Minggu."
Ujar Rosie dengan polosnya.Jungkook tertawa, gadis disampingnya ini mengapa bisa selucu itu.
"Kenapa tertawa, yang Rosie bilang benar, Jennie unnie sering membuat Kookie." Sepertinya Rosie kesal ditertawakan.
"Jangan marah, kau ini sangat lucu, mau berteman dengan?" Ajak Jungkook mengangkat tangannya untuk mengajak Rosie berjabat tangan.
Rosie terlihat masih berpikir, tak lama kemudian dia mengangkat tangannya menerima uluran tangan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur || Roséanne ✓
أدب الهواة[Completed]❝Sebaris luka untuk dia, si gadis istimewa❞ "Kau pulang lebih dulu, bagaimana denganku?" "Sejujurnya aku ingin ikut denganmu, apa boleh?" "Aku akan menjaga detaknya hingga Tuhan mengambilnya kembali"