Bagian 58

409 58 8
                                    

Lisa berdiri dia membantu Jaehyun untuk berdiri,"ayo kita susul mereka." Ajak Lisa.

Jaehyun menarik tangan Lisa yang sudah bersiap menyusul Rosie ,"kau disini saja hubungi polisi dan juga ambulance, aku takut terjadi sesuatu nanti."

"Tapi aku ingin..."

"Tidak ada tapi, tapi Lisa cepat lakukan apa yang aku katakan." Dengan terpaksa Lisa menghubungi polisi menunggu mereka dibawah, sedangkan Jaehyun dia segera menyusul Rosie.

Dia sampai di pintu rooftop,"sial, Dikunci." Makinya ketika ia ingin membuka pintu.

Tanpa berpikir panjang Jaehyun segera mendobrak pintu itu, sedangkan didalam sana Rosie dia merasakan ketakutan.

"Ohhh pacarmu itu sangat sok sekali." Ucap Yejin memeluk Rosie dari belakang.

Rosie menggeleng kuat, sungguh dia sangat ketakutan sekali dengan apa yang Yejin perbuat padanya. Hembusan nafasnya terdengar mengenai lehernya, elusan pada bahunya membuat dia merinding. Dia tidak berani bergerak dia takut, sangat-sangat takut.

"Apa yang akan kau lakukan lagi padanya?" Yiheon menatap Yejin datar.

"Suasana disini sangat cocok untuk, kau tau sendiri." Ujar Yejin dengan senyum yang begitu menjijikan.

Yiheon menatap heran dengan rekan kerjanya yang satu ini, otaknya hanya dipenuhi dengan hal-hal yang kotor,"bisakah kau tidak berpikir kotor diwaktu seperti ini."

"Tidak." Yejin mulai menciumi leher Rosie, membuat Rosie terpaku tak bergerak sama sekali, nafasnya terasa sesak.

Diluar Jaehyun terus berusaha membuka pintu kayu yang sebagian terbuat dari kaca buram. Jaehyun pergi dari sana mencari kayu untuk memecahkan pintu itu. Setelah mendapat kayu Jaehyun mulai mengayunkan kayu itu, suara pecahan kaca terdengar keras sampai-sampai Lisa yang berada diluar rumah mendengarnya, Lisa sedang menunggu polisi yang sudah ia telepon tadi.

"Apa itu?" Lisa berjalan kesana-kemari, dirinya mulai khawatir tapi dia tidak bisa melihat apa yang terjadi, Jaehyun menyuruhnya untuk menunggu polisi datang dan mengarahkan mereka ke tempat dirinya berada.

Yiheon terkejut apa yang dilakukan oleh Jaehyun. Jaehyun membuka pintu itu dari dalam, dia menatap Yejin yang masih dengan aksinya tadi. Jaehyun mengepalkan tangannya, dengan wajah memerah dia langsung menerjang Yejin dengan pukulan. Yejin terjatuh karena tidak siap, Yiheon pula tidak terima dia menyerang Jaehyun, ia melayangkan pukulan tapi Jaehyun dengan sigap menghindarinya, lalu balik melayangkan pukulan membuat Yiheon ikut terjatuh bersama Yejin.

Sedangkan itu polisi sudah datang, Lisa dengan segera mengarahkan polisi itu ketempat Jaehyun berada,"mereka berada di sana pak." Tunjuk Lisa pada rooftop yang berada dilantai dua.

Sementara itu Rosie yang menatap perkelahian itu membuat dirinya semakin ketakutan, dia memundurkan langkahnya mencoba menjauh dari ketiga orang itu. Dia mencengkeram ujung bajunya menandakan ia semakin ketakutan, tanpa berkedip sekalipun dia terus menatap ketiga orang itu. Tanpa dia sadari dia sudah berada diujung rooftop.

"Eomma." Rosie menatap Ji-ah yang tersenyum kearahnya, dia merasakan semiliar angin menerpa tubuhnya seperti membawanya terbang ke atas, hingga...

"ROSIE!!"

Teriakan Lisa membuat perkelahian itu terhenti, Jaehyun menoleh kearah belakang melihat Rosie. Polisi menangkap Yejin dan Yiheon tanpa perlawanan, sedangkan itu Lisa berlari kencang menghampiri Rosie.

Suara sirine ambulance terdengar, para petugas medis sedang melakukan tugas nya.

"Periksa nadinya."

"Kita harus segera melakukan tindakan intubasi."

Lisa menggigit lengannya mencoba merendam tangisnya, melihat Rosie yang terjatuh dari atas rooftop. Hatinya begitu tersayat menatap sang kembaran yang bersimbah darah, sekuat apapun dia mencoba menahannya namun pada akhirnya tangisnya terdengar begitu menyedihkan. Jaehyun yang tadi hanya berdiam saja segera beranjak memeluk Lisa, melihatnya menangis tersedu-sedu membuat dirinya tidak tega, dia juga ingin menangis tapi untuk saat-saat seperti ini dia harus tetap tegar.

Para medis menaikkan Rosie keatas brankar, memasukkannya kedalam ambulance. Lisa bersikeras ingin bersama Rosie, jadilah dia ikut bersama Rosie duduk di sampaing supir, sedangkan Jaehyun membawa mobilnya sendiri mengikuti ambulance dari belakang.

"Periksa denyut nadinya."

"Bagaimana tarikan nafasnya."

"Denyut nadinya ada, tapi lemah."

"Tarikan nafasnya sangat lemah ."

Lisa cukup terdiam menatap semua dari kaca mobil, airmatanya terus terjatuh.

"Pasien saat ini menggunakan ventilator."

"Sudah dibius, tidak ada pergerakan."

"Responnya?"

"Tidak ada respon sama sekali."

"Apakah dia sadar?"

"Antara sadar dan tidak."

"Ada reaksi?"

"Tidak ada reaksi sama sekali."

"Suplai oksigen sudah dinyalakan, pasien perlu penanganan darurat segera di ICU."

Ambulance itu terus melaju menuju rumah sakit.

Jaehyun pria itu mengendarai mobilnya mengikuti ambulance yang membawa Rosie. Dia sungguh terkejut melihat Rosie jatuh dari atas rooftop, begitu banyak darah.

Mereka sudah sampai, dengan segera para petugas medis membawa Rosie masuk kedalam.
 
Dokter berjalan menuju keruangan Rosie,"Pasien bernama Roséanne Lee, umur 17 tahun, mengalami cedera otak, terjatuh dari lantai 2."

Dokter mengangguk,"siapkan ruang operasi."

Lorong panjang menyedihkan itu terlihat begitu banyak kesedihan di sana. Lisa dan Jaehyun menunggu di depan ruangan operasi.

"Semua berakhir seperti ini." Ucap Lisa yang masih menunggu.

Jaehyun menoleh ke arah Lisa, "Percaya pada Tuhan dia tau semuanya."

Lisa terkekeh,"sejak kapan kau seperti itu." Jaehyun hanya mengedikkan bahunya dia kembali menatap arah depannya.

"Lisa."

Lisa menengadah kepalanya,"Wendy unnie." Lisa berdiri memeluk Wendy menangis sejadi-jadinya.

"Kenapa?" Wendy mencoba menenangkan Lisa.

"Kenapa pakaian mu ada darahnya Lisa-y?, siapa yang sakit?, mengapa kau berada di sini." Tanya Wendy bertubi-tubi.

"Rosie."

Satu kata itu membuat Wendy melepas paksa pelukan Lisa. Dia menatap Lisa seksama,"Rosie, apa yang terjadi padanya."

Lisa menceritakan semuanya pada Wendy, apa yang Rosie alami selama ini hingga ia berakhir seperti ini.

"Aku tidak akan memaafkan mereka." Ucap Wendy dengan wajah me merah menahan amarah.

"Kau tenang Lisa-ya, unnie akan berusaha menyelamatkan Rosie." Lisa mengangguk dia kembali duduk di samping Jaehyun yang hanya memperhatikan mereka berdua. Sedangkan Wendy berlalu pergi dari hadapan mereka.

•To Be Continued•
09 September 2024

Alur || Roséanne ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang