Bagian 52

375 45 7
                                    

"Appa."

"Eomma."

Panggil Jungkook membuat kedua orang tuanya menoleh ke arahnya.

"Nee." Ujar nyonya Jeon mengelus Surai sang anak, tuan Jeon menatap Jungkook seolah penasaran apa yang akan dikatakan oleh sang anak.

"Jika Tuhan memang ingin mengambil Jungkook, eomma dan Appa jangan bersedih ya." Ucapnya, dibalik masker oksigen Jungkook berusaha tersenyum kearah mereka.

Nyonya Jeon menggelengkan kepalanya,"tidak, jangan bicara seperti itu, kau akan sembuh, Appa sedang berusaha mencari pendonor untukmu."

Jungkook tau eommanya sedang berusaha menahan diri agar tidak menangis. Dia hanya tidak ingin Appa dan eommanya bersedih ketika ia pergi dari dunia ini nantinya.

"Maaf eomma." Lirih Jungkook mengangkat tangannya ingin mengelus pipi eommanya.

"Jangan berbicara seperti itu lagi, eomma tidak menyukainya." Ujar nyonya Jeon memegang tangan sang anak yang berada pada pipinya.

Tuan Jeon berlalu pergi dari ruangan Jungkook, tadi suster memanggilnya untuk datang keruangan dokter.

***

Beberapa tetes air mata mengenai foto Rosie, Lisa sedari tadi memandangi nya.

"Kau baik-baik saja kan." Ucapnya menghapus air matanya.

Pintu terbuka, ternyata itu Jisoo yang ingin mengantar makan malam untuk Lisa.

"Lisa-ya." Panggil Jisoo karena Lisa seperti nya tidak menghiraukan kehadirannya.

"Lisa."

Jisoo meletakkan nampan berisi makanan itu di atas nakas, dia menghampiri Lisa lalu duduk di samping Lisa.

"Jangan bersedih Lisa-ya, unnie sudah menyewa beberapa untuk mencari Rosie."

"Ayo sekarang makanlah, nanti kau bisa jatuh sakit." Jisoo mengambil piring yang berada di atas nakas lalu menyuapi Lisa.

"Aku tidak lapar unnie." Tolak Lisa, yang masih memandangi foto Rosie.

"Sedikit saja Lisa." Jisoo menyodorkan sendok yang berisi makanan pada Lisa.

Lisa mendorong tangan Jisoo,"SUDAH KUKATAKAN, AKU TIDAK LAPAR!!"

Jisoo terkejut apa yang dilakukan Lisa,"unnie hanya tidak ingin kau jatuh sakit."

"Aku tidak peduli."

"Lebih baik unnie keluar."

"Lisa."

"Aku bilang, KELUAR!!" Ucap Lisa berteriak di akhir kata.

"Baiklah unnie akan keluar, jangan lupa makan." Jisoo keluar, mungkin Lisa butuh ketenangan.

Lisa melirik Jisoo yang sudah keluar dari kamarnya, mengapa Unnienya tampak tenang. Bukan kah seharusnya dia juga ikut khawatir, Lisa merasa hanya dirinya lah yang khawatir dengan Rosie. Lisa berbaring memeluk foto Rosie, dia terlalu lama menangis membuat dirinya pusing dan tak lama dia tertidur.

Sedangkan di ruang tamu, Jisoo menatap kedua orang sedari tadi sibuk dengan laptop mereka,"Appa, tolong bantu aku mencari Ros..." Ucapan Jisoo terpotong saat sang appa mengangkat tangannya menyuruhnya diam.

Alur || Roséanne ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang