Sudah beberapa hari ini Jennie memikirkan cara meminta maaf pada Rosie, jadi sekarang dia mencoba untuk melaksanakannya.
Jennie pulang dengan cepat hari ini, dia mencari Rosie diruang tamu ternyata tidak ada. Jennie mendengar suara dari ruang kolam renang, Jennie berjalan kearah sana dan ternyata yang dia cari ada di sana.
Rosie tengah duduk dipinggir kolam bersama bibi Kim yang was-was menjaga Rosie agar tidak terjatuh.
"Nona duduk di kursi saja ya, bibi takut nona tenggelam." Ujar bibi Kim yang memegang pakaian belakang Rosie,takutnya Rosie jatuh ke kolam.
"Tidak." Rosie menggeleng kepalanya, melanjutkan bermain bebek karetnya.
Satu bebek Rosie menjauh menuju ke tengah kolam.
"Bebek Rosie." Rosie mencoba meraih bebek karet miliknya.
"Nona jangan begitu, nanti jatuh." Bibi Kim memegang Rosie dengan waspada.
Rosie berdiri berjalan ke sisi kolam didepannya belum sampai di sana Rosie terpeleset terjatuh masuk kedalam kolam.
Bibi Kim terkejut,"nona." Bibi Kim panik dia mencoba menolong Rosie tapi dia tidak bisa berenang.
"Bibi." Rosie berusaha mengambil napas.
Tidak pikir panjang Jennie yang berada di pintu sedari tadi langsung melompat masuk ke dalam kolam. Jennie meraih Rosie membawanya kepinggir kolam.Bibi Kim menarik Rosie naik keatas.
"Unnie." Rosie memeluk Jennie erat.
"Iya unnie disini." Jennie mencoba menenangkan Rosie yang ketakutan.
Jennie menuntut Rosie masuk kedalam masuk kedalam rumah.
"Nona pakai ini." Bibi Kim memberikan dua handuk pada Jennie.
Jennie membaluti Rosie dan juga dirinya dengan handuk. Jennie membawa Rosie ke kamar untuk mengganti pakaian mereka yang basah.
"Rosie ganti baju dulu ya." Ujar Jennie yang juga ikut mengganti pakaian nya dan sesekali membantu Rosie memakai pakaian.
Jennie dan Rosie selesai mengganti pakaian mereka.
Rosie sedari tadi hanya menatap Jennie yang tengah mengangkat ponsel.
Jennie mematikan ponselnya,"kenapa menatap unnie seperti itu." Jennie sebenarnya tau sedari tadi, saat dia mengangkat panggilan Rosie terus menatapnya.
Rosie menggeleng menundukkan kepalanya, bayangan Jennie memukulnya membuat dia takut.
Jennie mendekati Rosie yang berada duduk ditepi kasur.
"Rosie marah dengan unnie?" Jennie mengangkat kepalanya menatap Rosie.
Rosie menggeleng kepala, dia tidak bisa marah dengan unnienya. Bukan Jennie aja tapi pada Jisoo dan Lisa juga, sampai kapan pun dia tidak akan bisa marah pada mereka.
"Rosie takut dengan unnie?" Tanya Jennie yang dapat anggukan dari Rosie.
Jennie memejamkan mata sebentar,"Rosie takut kenapa?"
Rosie kembali menunduk kepalanya,"Rosie takut dipukul." Cicitnya dengan suara pelan.
Jennie memeluk Rosie,"maaf, maafkan unnie, unnie janji tidak akan pukul Rosie lagi."
Rosie melepaskan pelukan Jennie,"unnie janji." Rosie mengulurkan jari kelingking nya.
Jennie tersenyum menautkan jari kelingking nya pada kelingking Rosie, "janji."
"Sayang Nini." Rosie memeluk Jennie erat.
"Sayang Rosie juga." Balas Jennie memeluk erat adiknya.
"Ayo turun." Ajak Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur || Roséanne ✓
Fiksi Penggemar[Completed]❝Sebaris luka untuk dia, si gadis istimewa❞ "Kau pulang lebih dulu, bagaimana denganku?" "Sejujurnya aku ingin ikut denganmu, apa boleh?" "Aku akan menjaga detaknya hingga Tuhan mengambilnya kembali"