64. Surat Cerai

507 18 1
                                    


Makasih untuk yang baru bergabung dan baca cerita aku. Jangan bosen nungguin kelanjutannya yaa bestieee .... 

Setelah kepergian Lunette, Leone merenungi ucapan adiknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian Lunette, Leone merenungi ucapan adiknya itu. Leone tahu ini semua kesalahannya. Tanpa diberitahu pun Leone tahu akan semua kesalahannya kepada Noura. Dan Leone menyesal walaupun semuanya sekarang sia - sia.

Saat ini jam menunjukkan pukul delapan malam. Leone memutuskan untuk ke mansion utama untuk menemui Renviggo. Leone tidak sanggup menemui Renviggo sampai kapanpun, karena Leone merasa gagal untuk menjaga keluarga kecilnya. Apalagi Renviggo selama ini sangat dekat dengan Noura.

Saat memasuki mansion utama, mansion sangat ramai jauh dari kata sepi yang ada di kepala Leone. 

Padahal saat ini Leone hanya ingin bertemu dengan Renviggo saja tanpa ada yang lain. Tapi, Leone menyadari sesuatu. Semuanya datang hanya untuk menghibur Renviggo. Leone hanya tersenyum tipis, mungkin tidak di sadari oleh siapapun yang ada disana.

Leone berjalan ke ruang keluarga yang mana ada Brian dan Louise yang sedang bermain dengan Renviggo. Sepertinya Renviggo sudah sembuh dari demamnya. Tatapan Leone hanya terfokus kepada Renvigo yang sedang bermain dengan tawanya. 

Seperti Renviggo hanya menikmati apa yang terjadi saat ini. Tanpa tahu apa yang sedang terjadi sebenarnya.

"Kau pulang ?"

Suara itu menyadarkan semua orang dan menoleh ke arah kedatangan Leone. Leone tidak menanggapinya. Hanya berjalan menuju Renviggo. 

Saat Renviggo menatapnya dengan mata polosnya itu. Hati Leone merasakan kehancuran, hatinya seperti ditikam oleh benda tajam.

Leone memeluk Renviggo dengan sangat erat. Dan untuk pertama kalinya semua orang melihat Leone begitu rapuh. Dan karena pelukan Leone yang sangat kuat itu membuat Renviggo menangis dengan sangat kencang. Leone menyadari itu dan melonggarkan pelukannya dan menatap wajah anaknya itu. Leone menatap mata polos Renviggo dengan air mata yang mengalir.

"Im so sorry boy, Daddy gagal menjaga mommy. Jangan terlalu membenci daddy nanti ya" ucap Leone dan itu membuat semua orang yang ada disana mengalihkan pandangannya dari sana. 

Ini sangat menyedihkan. 

Anna sudah bangun dari tempat duduknya dan beranjak begitu pun dengan Bryan.

Sedangkan Rose menghampiri Leone dan mengelus punggung nya dengan sangat lembut. Menyalurkan kekuatan.

"Kau tidak gagal boy. Kau hebat dan Renviggo beruntung mempunyai daddy sepertimu" ucap Rose dan Lunette pun datang untuk mengambil Renviggo. 

Lunette tidak kuat dan tidak tega melihat Renviggo dan Leone menangis bersama - sama saat ini.

"Biar Renviggo bersamaku. Kasian dia menangis seperti ini. Dia pasti bingung melihat daddynya seperti ini" balas Lunette dan Leone pun akhirnya melepaskan pelukannya dan membiarkan Lunette membawa Renviggo. 

Always You !!! LeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang