47. Dalangnya Orang yang Sama

371 10 0
                                    

Leone mengemudikan mobilnya diatas rata - rata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leone mengemudikan mobilnya diatas rata - rata. Leone sengaja membawa mobilnya sendiri karena kehadiran Vincent dan yang lainnya benar - benar mengganggu konsentrasi Leone.

"Kau tahu akibatnya pergi tanpa seizinku Noura. Sepertinya aku sudah sangat memanjakanmu akhir - akhir ini. Sehingga kau lupa bahwa lawanmu adalah aku. Bukan daddyku" tatapan Leone masih fokus ke jalanan yang sangat sepi. Terlihat kemurkaan menyelimuti Leone saat ini.

Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk Leone sampai di tempat yang diberitahukan oleh Pollo. Tapi, Leone mengerutkan keningnya melihat tempat ini. Leone sempat curiga apakah benar Noura disini. Ini adalah pelabuhan yang sudah tidak terpakai lagi. Dan tempat ini sangat sepi. Vincent pun turun dan mendekat kepada Leone yang fokus melihat sekelilingnya.

"Kau yakin Noura disini?" Tanya Leone memastikan.

"Noura ada di gedung belakang sana Tuan" ucap Vincent menunjuk gedung yang berada paling belakang. Leone pun tanpa berkata - kata langsung berjalan menuju gedung disana. Dan anak buah Leone sudah menyebar dimana - mana memastikan bahwa tempat ini aman dan Noura memang ada disana. Leone mengernyitkan kening melihat begitu banyak orang yang berserakan di sana seperti sudah terjadi perkelahian.

"Siapa orang - orang ini?" Tanya Leone kepada Vincent dan tidak lama Pollo juga menghampiri Leone.

"Maaf Tuan, tadi sempat terjadi perkelahian antara anak buah Tuan Jeremy dan juga yang membawa Nona Noura" ucap Pollo menjawab kebingungan Leone.

"Siapa yang membawa Noura?" Tanya Leone dan menatap Pollo dengan sangat tajam.

"Saya belum bisa memastikannya dengan jelas. Karena mereka menggunakan penutup wajah semua" mendengar itu Leone pun menggeram.

"Bagaimana dengan Noura?" Tanya Leone mulai khawatir kepada Noura. Karena kalau itu ayahnya mungkin Noura tidak akan terluka. Tapi, kalau itu orang lain sangat mungkin Noura akan terluka saat ini.

Pollo tidak bisa menjawab dan itu semakin menguatkan pemikiran Leone kalau sudah terjadi sesuatu kepada Noura. Leone pun berlari menuju tempat Noura dan benar apa yang Leone takutkan. Noura berada di pojokan dengan baju yang sudah berantakan. Ada beberapa luka di bagian tertentu dan Noura menutup wajah dan telinganya. Leone ketakutan melihat Noura seperti itu dan Leone perlahan mendekat dengan deru nafas yang saling berlomba. Walaupun Leone saat ini sangat murka kepada Noura. Tapi, Leone tidak bisa mengesampingkan bahwa dirinya juga takut dan khawatir terhadap keadaan Noura saat ini.

Leone pun berjongkok dan memegang lengan Noura. Noura memberontak dan Leone harus mengeluarkan tenaga untuk memegang kedua lengan Noura sampai Noura mendongak. Tapi tatapan itu membuat hati Leone mencelos. Tatapan tidak ada ketakutan, tatapan kebencian dan tatapan pasrah akan hidupnya.

"Kau disini?" Hanya itu yang keluar dari mulut Noura saat melihat Leone.

Leone tidak bisa berkata - kata dan hanya menatap tajam mata Noura dan langsung menggendong tubuh Noura begitu saja. Tidak ada pemberontakan dan tidak ada perlawanan dari Noura. Dan Leone sekuat tenaga menahan kemarahannya saat ini. Kalau tidak Leone akan bersikap sama brengseknya dengan orang yang membawa Noura.

Always You !!! LeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang