29. Worry About Liam

619 24 0
                                    

Leone's Mansion, Paris - Perancis | 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leone's Mansion, Paris - Perancis | 11.00 AM

Setelah Leone pergi ke kantor tidak lama Isabel datang mengunjungi Noura. Noura sudah tahu kalau Isabel akan datang dan akhirnya mereka memutuskan untuk berada di balkon kamar Noura sambil mengawasi Renviggo yang sedang tertidur.

Noura sangat senang dengan kedatangan Isabel karena setelah pulang ke mansion Noura memang hanya fokus dengan Renviggo dan Leone. Sehingga jarang bisa berkomunikasi dengan Isabel. Noura sangat merindukan sahabatnya itu.

"Bagaimana menjadi seorang Ibu ? Bukankah itu impianmu sejak dulu" tanya Isabel kepada Noura.

"Sangat menyenangkan dan aku bersyukur bisa merasakannya sekarang. Aku tidak pernah menyangka akan di posisi seperti ini Isabel. Ini sangat luar biasa dan diluar harapanku selama ini" ucap Noura dengan mata yang berkaca - kaca. Isabel tahu sahabatnya ini bahagia saat ini.

"Aku senang mendengarnya dan aku turut bahagia untukmu Noura. Aku tahu perjalananmu untuk sampai di titik sekarang ini sangat luar biasa dan juga berliku. Tapi, aku selalu yakin kau bisa melewatinya. Karena kau adalah wanita yang hebat"

Noura langsung menggenggam tangan Isabel dan menatapnya dengan sayang. Isabel seperti adiknya sendiri. Dan Noura selalu yakin Isabel akan selalu mendukungnya sampai kapanpun. Tiba - tiba saja Noura yakin ada yang ingin Isabel katakan kepadanya tapi selalu menunggu waktu yang tepat saat Leone tidak ada didekatnya.

"Aku tahu ada yang ingin kau katakan kepadaku? Kau bisa mengatakannya Isabel ?" ucap Noura dan itu membuat Isabel terdiam. Noura seperti bisa membaca pikirannya.

"Kau terlalu mengenalku Noura"

"Bagaimana aku tidak mengenalmu saat kita tumbuh bersama sejak dulu" ucap Noura.

"Kau bisa mengatakannya ?" ucap Noura dan Noura tahu Isabel gugup saat ini.

"Noura aku tidak tahu harus memberitahumu dari mana. Ini mengenai Liam ?" ucap Isabel dengan hati - hati. Dan detak jantung Noura langsung menggila. Noura benar - benar tidak tahu apa yang akan Isabel katakan. Tapi Noura yakin sesuatu yang penting.

Noura langsung ingat pernah meminta Isabel untuk mencari tahu keadaan Liam. Apalagi Leone seperti menyembunyikan sesuatu tentang Liam dan Noura tidak punya kesempatan untuk bertanya sampai dengan detik ini. Noura berniat untuk bertanya kepada Kloren. Tapi, nyatanya Kloren seperti lenyap begitu saja. Padahal Noura pikir hanya Kloren yang pasti tahu keadaan Liam. Dan kalau Noura tidak salah membaca situasi ada sesuatu antara Kloren, Liam dan juga Leone..

Mereka pun larut dalam pikiran masing - masing. Sedangkan, Isabel menimbang raut wajah Noura untuk membicarakannya.

"Katakanlah aku siap dengan apapun yang terjadi Isabel. Selama dia masih hidup" ucap Noura berusaha untuk tenang dengan degup jantung yang menggila.

"Kau benar, Liam juga tertembak sama sepertimu saat itu. Dan keadaannya sangat menyedihkan. Dia koma dan dipindahkan ke negaranya. Dan aku benar - benar tidak bisa mengetahui keadaan Liam sama sekali sampai detik ini. Tapi, Aku bertemu dengan Kloren secara tidak sengaja di Milan. Kau tahu dia menjadi orang yang berbeda dengan yang kita temui saat itu. Dia menjadi wanita yang dingin dan juga tidak tersentuh Noura. Aku ingin menemuinya dan bertanya. Tapi dia menolak dan menghindari ku. Kau tahu aku juga mendengar ucapan Kloren pada saat di rumah sakit. Dia bilang. Kenapa harus Liam yang menanggung semuanya. Kenapa Liam harus melindunginya kepada Liam harus mencintainya begitu besar. Kenapa Liam selalu mengorbankan nyawanya" ucap Isabel dengan air mata yang sudah mengalir mengingat Liam yang belum diketahui keadaannya sampai sekarang.

Noura terdiam mendengar semua ucapan Isabel itu. Apa maksudnya semua ini. Kenapa Liam dan Kloren. Bukankah seharusnya Leone dan Kloren. Noura sangat yakin Leone sangat mencintai Kloren dilihat dari matanya. Apa sebenarnya yang tidak Noura ketahui selama ini. Apakah Leone dan Liam selama ini memperebutkan Kloren. Apakah selama ini wanita yang selalu membuat mereka bertengkar bukanlah Noura melainkan Kloren. Bukankah Leone juga akan melakukan apapun untuk Kloren. Begitu banyak pertanyaan di benak Noura saat ini.

"Kalau kau bertemu dengan Kloren lagi. Bisakah kau memberitahuku. Aku ingin menemuinya. Banyak yang ingin aku tanyakan dengan Kloren" ucap Noura dan Isabel hanya menangguk. Noura tidak ingin berpikiran yang aneh - aneh. Walaupun sangat jelas ada yang tidak beres dengan semuanya.

"Aku yakin Liam baik - baik saja Isabel. Kau tahu aku merasa bersalah kepada Liam selama ini. Dan juga apa yang kau katakan barusan, membuatku banyak berpikir. Tapi, lebih dari itu. Aku mengkhawatirkanmu. Apa kau baik - baik saja ?" ucap Noura melihat Isabel yang sepertinya tidak baik - baik saja sekarang.

"Aku mencoba baik - baik saja Noura. Aku hanya khawatir dan aku hanya berharap dia baik - baik saja dan masih hidup dimana pun dia berada dan bisa melihat Renviggo seperti yang selalu dia impikan selama ini" ucap Isabel dan itu membuat Noursa dan Isabel kembali menangis karena jujur saja Noura takut Liam tidak selamat dan ditutupi oleh keluarganya.

"Tapi, aku juga takut dengan apa yang ada di pikiranku saat ini Isabel? Aku akan selalu menyalahkan diriku sendiri kalau sampai Liam kenapa - napa . Aku takut. Kejadian itu masih sangat jelas di pikiranku selama ini. Selama Rebecca belum bisa ditemukan"

"Kau tenang saja. Leone pasti akan menemukan Rebecca dimanapun dia bersembunyi. Leone tidak akan melepaskan Rebecca begitu saja. Leone sangat mencintaimu Noura. Dia hancur saat kejadian itu dan aku melihatnya sendiri. Bagaimana dia bahagia saat ini. Percayalah dengan ucapan Leone dan jangan menyimpulkan apapun sebelum kau bertanya langsung kepada Leone" ucap Isabel meyakinkan Noura dan Noura hanya bisa mengangguk dan dibarengi itu suara Renviggo menangis.

Dan itu membuat Isabel dan Noura seketika tersenyum. Perasaan campur aduk Noura seketika hilang saat mendengar tangisan Renviggo semangat hidupnya saat ini.

"yaa ampun keponakan aunty sudah bangun" ucap Isabel dan menghampiri Renviggo. Noura langsung menggendong Renviggo dan perlahan Renviggo berhenti menangis.

Renviggo pun terus melihat wajah Isabel. Tapi, saat Isabel akan menggendong Renviggo . Renviggo langsung menangis kembali.

"Kenapa Renviggo tidak mau dengan aunty ?. Ini aunty Isabel sayang" ucap Noura. Tapi, Renviggo sama sekali tidak mau dan kembali menangis dan itu membuat Noura tertawa dan Isabel menjadi kesal.

"Kenapa anak kecil ini menyebalkan sekali. Kau seperti daddy-mu Renviggo. Apakah kau tahu bahwa aunty sering bertengkar dengan daddy-mu itu. Jadi kau sudah menyebalkan dan menghindari aunty sekarang?" ucap Isabel panjang lebar dan itu membuat Noura tertawa.

"Isabel, Renviggo masih kecil"

"Tapi, tetap saja darah yang mengalir di darah Renviggo ada darah menyebalkan Leone. Aku tidak tahu kenapa aku masih kesal dengan kelakuannya Leone yang dulu - dulu" ucap Isabel dengan wajah kesalnya dan itu membuat Noura tertawa.

"Bisakah kalian akur. Satu kali saja ?"

"Tidak bisa Noura. Saat aku bersikap baik kepadanya. Ada saja hal ceroboh yang dia lakukan dan itu membuat aku makin kesal. Jadi lebih baik begini saja" ucap Isabel dengan angkuh.

Bisa dibilang hubungan Isabel dan Leone tidak dekat atau tidak jauh juga. Mereka hanya sering melempar kesinisan dan juga kekesalan satu sama lain yang berhubungan dengan Renviggo dan Noura.


⭐⭐⭐⭐

to be continued

---------------------------------

XOXO

Noura Rarea

IG : @Nourararea

Wattpad : nourararea

Twitter : NouraScott

Tiktok : Nourararea

Always You !!! LeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang