Semua masih fokus dengan kedatangan Leone yang sangat tiba - tiba. Dan sangat terlihat bahwa Leone sangat tidak suka dengan apa yang dilihatnya saat ini. Sedangkan, Liam seperti tidak pernah takut dan tersenyum sangat lembut dan juga menantang kepada Leone. Jangan lupakan Renviggo yang terus saja melingkarkan tangan kirinya di leher Liam sambil berbicara bahasa bayinya. Sedangkan yang lainnya menunggu apa yang akan Leone lakukan saat ini.
"Aku suka apa yang aku lihat sekarang dan sepertinya akan sangat seru" ucap Lunette masih memperhatikan setiap langkah kakaknya menuju kearah Liam.
"Aku juga sudah menantikan kejadian ini sangat lama" ucap Isabel cekikikan dengan Anna disebelahnya.
Leone langsung menuju kearah Noura mengecup bibirnya dengan sangat lama. Dan itu membuat orang disekitar mereka histeris. Leone menyatakan kepemilikannya.
"Kakakku memang petarung. Dia tahu mana yang harus didahulukan" ucap Lunette masih menunggu apa yang akan Leone lakukan selanjutnya.
Sedangkan Noura masih syok di tempatnya mencerna apa yang sedang Leone coba mainkan atau pamerkan kepada Liam. Tanpa aba - aba Leone langsung mengambil Renviggo dari gendongan Liam dan semuanya hanya terdiam tidak ada yang berbicara. Karena, wajah Liam sangat santai. Sedangkan, Leone seperti akan membunuh lawannya saat ini.
"Berani sekali kau muncul disini?" ucap Leone masih menatap Liam.
"Aku merindukan wanita favoritku dan juga jagoan kecil itu" ucap Liam dengan santai tapi sangat terlihat Leone tidak menyukainya. Dan Noura tidak menyukai situasi ini. Situasi yang akan membuat kekacauan dan Liam yang akan dengan senang hati memancing emosi Leone. Dan sepertinya Noura harus turun tangan saat ini.
"Berhentilah. Kalian membuat Renviggo bingung dan terlebih lagi aku tidak mau melihat Renviggo melihat dan mendengar Daddy dan unclenya bertengkar" ucap Noura dan mengambil Renviggo dari gendongan Leone.
"Aku tidak sudi Renviggo mempunyai uncle seperti dia" ucap Leone protes dengan ucapan Noura itu.
"Atau kau lebih suka Renviggo memanggilku dengan panggilan Daddy. Sepertinya tidak buruk juga" ucap Liam sambil menaikkan alirnya dan itu membuat Anna, Isabel, Bryan dan Louise tidak bisa menahan tawanya lagi. Mereka langsung tertawa terbahak - bahak dan itu membuat Leone langsung menarik kemeja Liam.
"Waahh.. aku suka dengan Liam, dia pemain yang cantik. Dia tahu kapan akan bertindak" ucap Louise.
"Dan dia mempunyai nyawa sepuluh kalau sudah berhadapan dengan Leone" ucap Anna menimpali.
"Dan itu alasan kenapa aku menyukai Liam daripada kakakku sendiri" balas Lunette.
"Sainganmu banyak Bryan dan usahamu harus lebih besar lagi" Anna menepuk punggung kembarannya itu. Dan Bryan hanya bisa menganggukkan kepalanya.
"Aku akan sangat mengingatnya" ucap Bryan dan itu tidak luput dari pendengaran Leone.
Saudaranya memang kurang ajar semua tidak ada yang mendukung atau membelanya, malah membela Liam dan bersatu untuk menjauhkan Noura darinya. Leone masih menatap Liam dengan sangat tajam.
"Bisa kalian berhenti. Kalian membuat Renviggo bingung" menatap Leone dan Liam bergantian. Tapi, tidak ada pergerakan sama sekali. Akhirnya Noura kembali melanjutkan kata - katanya "Atau aku akan pulang membawa Renviggo kalau kalian akan terus seperti ini" ucap Noura dan itu seperti magic yang membuat Leone melepas tangannya dari kemeja Liam dan langsung memeluk Noura.
"Baiklah kali ini aku melepaskan Liam. Karena Renviggo sedang ulang tahun" Leone mengecupi pipi Renviggo dan Noura bergantian.
"Bisakah aku berbicara dengan Liam sebentar" ucap Leone dan itu menimbulkan kecurigaan dari Noura.
"Tenanglah. Aku masih mau tidur denganmu. Jadi aku tidak akan macam - macam dengan Bastard ini" Leone melanjutkan dan Noura terkejut dengan ucapan Leone itu dan langsung mencubit lengan Leone.
"Renviggo, bisa mendengarnya" ucap Noura melotot. Leone pun langsung menunjukkan wajah sumringahnya. Karena takut Noura marah.
"Maafkan Daddy yaa jagoan. Daddy pergi sebentar dan tolong jaga mommy sebentar" Leone menciumi Renviggo yang sangat dirindukannya itu dan itu membuat Renviggo risih sampai berteriak.
⭐⭐⭐
Renviggo diambil dari Rose dan Jeremy. Noura tidak tahu sejak kapan Jeremy hadir di tengah - tengah mereka semua. Noura hanya bisa menelan salivanya dengan kasar dan terpaksa memberikan Renviggo kepada mertuanya itu. Noura merasakan perasaan yang sangat tidak nyaman saat ini. Apakah saat ini waktunya. Leone sedang berbicara dengan Liam dan yang lainnya sedang sibuk dengan kenalannya masing - masing. Dan benar saja dugaan Noura ada seseorang mendekati Noura yaitu orang kepercayaan Jeremy dan Noura lupa akan namanya.
"Anda pasti tahu alasan saya datang kepada anda saat ini" Noura tidak menjawab apapun hanya mengangguk. Dan seperti mengerti dengan kode yang diberikan, Noura pun bangun dari tempat duduknya dan mengikuti orang kepercayaan Jeremy itu. Tiba - tiba Noura ingat dengan Renviggo dan ingin membalikkan badannya tapi langsung ditahan.
"Saya harus bertemu dengan anak saya sebentar" jawab Noura tapi tidak ada belas kasihan dari wajah orang tersebut.
"Semakin anda mengulur waktu, semakin orang akan menyadari ketidak beradaan anda"
"Tapi..."
"Tuan Renviggo akan aman dan tentu saja banyak yang menyayanginya" dan kata - kata itu membuat Noura tidak bisa berkata apa - apa lagi. Karena apa yang dikatakannya benar adanya. Apabila Renviggo bersamanya mungkin Noura tidak bisa memberikan apa yang dibutuhkan Renviggo dengan hidupnya sekarang. Tanpa terasa air mata Noura jatuh begitu saja memikirkan Renviggo yang akan mencarinya dan mungkin akan menangis dan tidak ada yang bisa menenangkannya. Hati Noura sangat berat, tapi tidak ada yang bisa Noura lakukan sekarang. Dirinya hanya bisa menuruti apapun yang Jeremy inginkan. Karena menyangkut ibunya. Kalau hanya dirinya sendiri Noura sudah tidak peduli.
"Anda bisa lewat bagian samping dan orang yang akan membawa anda ada disana nanti. Anda hanya perlu mengikuti orang tersebut" Noura tidak menjawab dan hanya mengikuti perintah orang tersebut. Noura berjalan ke arah samping Mansion dan Noura tidak sengaja bertemu dengan Bryan.
"Kenapa kamu disini ? Bukankah kamu seharusnya ada di backyard sekarang?" tanya Bryan. Noura harus mencari cara supaya Bryan tidak curiga kepadanya. Noura pun tersenyum kepada Bryan.
"Aku sedang menunggu temanku datang. Dan aku tidak nyaman disana. Mungkin kalau acaranya akan dimulai aku akan kesana" ucap Noura dan Bryan hanya mengangguk dan ada yang memanggil Bryan. Seperti temannya dan juga tidak lepas menatap Noura.
"Sebaiknya aku pergi. Temanku sepertinya tertarik denganmu dan itu sangat bahaya. Semua orang sangat penasaran kepadamu dan aku tidak mau mencari masalah dengan suamimu yang posesif itu" setelah mengucapkan itu Bryan pun meninggalkan Noura.
Noura pun melanjutkan langkahnya dan mata Noura tidak sengaja melihat kedatangan Ashley. Tidak tahu kenapa Noura merasa Ashley memang pantas disini dan mungkin itu memang sudah direncanakan sejak awal oleh Jeremy .
Noura naik ke sebuah mobil dan mobil itu melaju membelah orang yang memasuki mansion. Noura tidak berkata apa - apa tapi air mata Noura seperti menjawab semuanya. Air mata Noura jatuh begitu saja tanpa bisa Noura cegah dan Noura minta.
'Aku harap kalian akan bahagia setelah aku pergi'
⭐⭐⭐⭐
to be continued
---------------------------------
XOXO
Noura Rarea
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You !!! Leone
RomanceNoura Felix Rocksby selalu yakin bahwa Leone Redrico Scott akan mencintainya suatu saat nanti. Begitulah yang Noura yakini. Noura tetap mencintai Leone, karena bagi Noura Leone adalah pusat dunianya. Leone adalah segalanya bagi Noura. Katakan Noura...