Noura Felix Rocksby selalu yakin bahwa Leone Redrico Scott akan mencintainya suatu saat nanti. Begitulah yang Noura yakini.
Noura tetap mencintai Leone, karena bagi Noura Leone adalah pusat dunianya. Leone adalah segalanya bagi Noura. Katakan Noura...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Noura membuka matanya dan ada tangan yang sangat besar melingkar di pinggangnya. Noura pun mengernyitkan keningnya menoleh kesamping dan Leone masih disana. Semua serpihan ingatan tentang semalam berputar di kepala Noura.
Air mata pun kembali mengalir sangat deras. Seperti badai yang sedang melanda Noura saat ini. Hatinya sangat sakit.
'Sadarlah Noura, saat ini bukan saatnya untuk menangis. Kau harus pergi dari sini sebelum Leone bangun. Atau kau akan semakin hancur' ucap batin Noura.
Noura pun perlahan memindahkan tangan Leone dan berusaha untuk bangun. Tapi pusat tubuhnya sangat sakit dibawah sana. Noura pun meringis. Tubuhnya sangat sakit dan lemah saat ini. Seperti hancur berkeping-keping. Tapi, Noura memaksakan dirinya saat ini.
Noura memunguti bajunya di lantai dan langsung memasuki kamar mandi. Di dalam kamar mandi Noura melihat tubuhnya yang begitu banyak bekas kemerahan dan bajunya yang sobek.
"Yaa, aku pelacur. Sangat jelas kalau dilihat seperti ini" ucap Noura lirih.
Noura mengambil ponselnya untuk memesan taksi dan juga langsung menghubungi Isabel bahwa dirinya akan menuju kesana. Noura tidak mungkin pulang ke rumahnya jam segini dan dengan keadaan seperti ini. Noura akan menghancurkan hati Grandmanya. Orang yang Noura punya satu-satunya saat ini.
Noura berjalan dengan tertatih dan mengambil jas Leone untuk menutupi bajunya yang sobek. Noura berjalan dengan cepat untuk keluar dari kamar ini.
Noura keluar dari kamar untuk menuju Lobby. Di Lobby sudah ada taksi yang menunggu Noura. Noura pun memasuki taksi dan langsung menangis meratapi hidupnya yang menyedihkan ini.
Hidupnya hancur oleh lelaki yang dicintainya. Ironi bukan. Noura yang bodoh.
⭐⭐⭐⭐
Noura menekan bel apartemen Isabel dengan tubuh bergetar dan mata bengkak. Saat Isabel membuka pintu dan melihat keadaan Noura yang menyedihkan. Isabel langsung merengkuh tubuh Noura membawanya masuk ke dalam apartemennya. Mengajak duduk Noura di ruang tamu dan Noura pun langsung memeluk sahabatnya itu. Menumpahkan semuanya kepada Isabel dengan isak tangis dan kehancuran yang dalam.
"Dasar brengsek. Aku harap kau sadar sekarang. Bahwa dia bukanlah lelaki yang baik Noura. Dia bajingan. Sudah berapa kali aku katakan kepadamu. Kenapa kau sangat bodoh" ucap Isabel dengan kesal.
Noura hanya mematung mendengar ucapan Isabel itu. Karena semuanya memang benar.
Isabel pun langsung memeluk Noura agar sahabatnya itu lebih tenang. Isabel membawa Noura ke kamarnya dan menyuruhnya istirahat.
⭐⭐⭐⭐
Tiga hari sudah Noura ada di apartemen Isabel dengan alasan ada pekerjaan yang mendesak sehingga Noura tidak bisa pulang. Begitu lah yang bisa Noura katakan kepada grandmanya.
