4. Joseon Galbi

590 57 2
                                    

Kami mampir ke restoran milik Julian yang bernama Joseon Galbi. Restoran ini terletak di kompleks Ruko Pisa Grande. Terdiri dari tiga ruko yang disatukan dan sesungguhnya aku cukup terkesan.

Restoran ini dikonsep dengan serius. Saat aku masuk ke dalam restoran itu, aku merasa sedang menonton salah satu adegan dari drama Korea. Tempat ini digemari warga asli sana, kurasa. Pelanggannya pun kebanyakan orang tua. Target pasarnya bukan anak muda yang tersambar hallyu wave sepertiku.

"Selamat siang, Pak," sambut seorang perempuan dari meja resepsionis sekaligus kasir.

Raut terkejut dari wajahnya tak bisa disembunyikan. Kunjungan mendadak dari sang pemilik restoran tentu saja membuatnya menganga.

"Siang. Saya mau makan berdua," ucap Julian sambil melihat sekitar.

Resepsionis itu langsung mengarahkan kami ke meja di sebelah jendela yang kurasa adalah tempat paling nyaman. Kau bisa memandang keluar ketika makan.

Meja dan kursi makan di sini terbuat dari kayu-kayu kokoh seperti meja makan di rumah. Ada kesan kemewahan dan kekeluargaan dari restoran ini.

Julian memindai barcode yang tertempel di meja lalu membuka menu untuk ia tunjukkan padaku.

"Kamu suka makanan Korea?" tanyanya, sedikit tidak percaya diri.

"Suka. Seenggaknya di Jakarta Selatan, aku udah coba hampir semua tteokboki di sana," ucapku si penggila tteokboki. Ya, kurasa aku bisa sakit jika satu bulan tak makan kue beras kenyal dengan saus pedas itu.

"Oh ya? Berarti kamu pernah pesan dari restoranku juga?"

"Mungkin? Tapi karena aku gak ingat, mungkin rasanya kurang cocok buatku."

"Ah, kamu suka tteokbokki modifikasi Indonesia, ya? Coba aku tebak. Pasti yang paling sering kamu beli dari Lawson?"

"Jelas. Enak, murah, ada di mana-mana. Tapi aku juga suka rose tteokbokki dari Essel."

Julian tertawa karena Essel terdapat di kompleks ruko yang sama. Hanya berjalan sekitar 300 meter maka akan sampai di ruko yang menjual kimbap dan tteokbokki gitu.

"Oke. Tteokkboki memang bukan keahlian kita. Tapi kalau kamu pesan samgyeopsal atau jjampong, aku jamin kamu akan suka."

"Galbi-nya?"

"Kalau itu jelas enak."

"Aku mau jjampong kalau gitu."

Seru juga. Menantang restoran berkeahlian daging dengan mie seafood kuah pedas. Julian terlihat yakin dengan rekomendasinya walaupun tak tahu seleraku. Tapi kalau dia suka tteokbokki kompetitor, harusnya ia menyukai jjampong di sini.

Saat sedang menunggu makanan, Julian mendapatkan sebuah panggilan. Ia langsung berjalan keluar restoran dan menelepon di area parkir.

Aku menatapinya lewat jendela. Kupikir asing rasanya makan berdua bersama lelaki asing ini. Tapi entah mengapa, ia terasa sangat ramah dan membuatku nyaman, tidak seperti kebanyakan lelaki yang membuatku merasa terancam.

Selagi ia menelepon, aku membuka grup chat bersama Angela dan Rosy, teman kuliahku.

Carlina
Rosy
Lu tau alice gak?
Tadi gue ketemu dia
Terus dia ngajak foto gitu
Kayaknya temen mantannya julian?

Rosy
HAAH GILA BENERAN
itu juga influencer jir!!!
Tapi yang gue tau dia baik sih?
Gak tau ya aslinya gimana

Angela
BA Onyx juga, kan?

Rosy
Iya bener
Yang terkenal cegil sih sebenernya chloe doang
Mantannya julian
Yang pernah di doxxing anak kantor lu kan? @ angela

Rumah Putih GadingWhere stories live. Discover now