40. Dwntwn, Plaju

317 27 5
                                    

Julian
Sudah sampe rumah sayang?

Carlina
Sudah

Julian
Okay istirahat ya
Mas bawain tteokbokki essel mau?

Carlina
Gak

Julian
Kok jutek banget sayang

Carlina
Gak
Aku mau tidur

Julian
Sayang jangan ngambek dong
Sebentar lagi mas pulang
Nanti mas bawain tteokbokki sama kimbap ya
Sama mau apa lagi?
Kamu mau cokelat dubai yang viral itu gak?
Mas bawain aja ya

Carlina
Iya terserah mas
Sama cookies
Doughlab

Julian
Okeiii cintaku
i love you sayang

***

Seorang pria dengan rambut hitam yang sudah sedikit panjang sedang duduk di sebuah bar di Jalan Plaju, Sudirman. Bar bernama Dwntwn itu masih sangat sepi. Orang-orang belum selesai bekerja, ia telah menanti tamunya di meja bar sambil menenggak shot whisky dari Macallan. Ia tak berniat minum banyak, hanya beberapa shot agar pikirannya terasa lebih ringan.

"Julian, you just landed from Italy. What the fuck are you doing?" Albert menangkap basah sahabatnya itu yang minum-minum di siang bolong.

"Don't tell my wife, or your girlfriend. Read this." Julian menyodorkan percakapannya dengan Octa di ponselnya.

Albert sudah seperti belahan jiwanya yang diperbolehkan untuk mengetahui semua masalahnya. Pria itu memijat dahi ketika membaca perkelahian saudara itu. Terlebih, semua rumor mengenai Carlina yang sangat tidak pernah Albert bayangkan. Bagi Albert, Carlina hampir seperti biarawati. Terlalu suci untuk melakukan perzinahan. Dari cerita-cerita pacarnya saja, Rosy, Albert tahu wanita seperti apa Carlina.

"Terus kenapa lo manggil gue ke sini?" tanya Albert.

"Gue mau stop rumor ini."

Jawaban Julian membuat Albert tertawa. Ia sampai harus memesan minuman untuk menenangkan dirinya.

"Ian, ini gosip perempuan. Dan di sini adalah temen-temennya Octa. Her friends could be some billionaire from China or Spain. What makes you think you could stop this rumor? And why all of sudden they accuse Carlina for cheating on you?"

"She is not cheating on me. Dia temenan sama temen kecil gue. Pas kondisi kita lagi gak baik, Carlina gak mau pulang ke rumah dan nginep di hotel milik neneknya Yohan. Ada yang liat. It was midnight."

"She— what?"

"I know. Carlina terlalu naif dan ceroboh. Dia belum paham posisinya setelah menikah."

"Bro... no one told her that?"

"She doesn't hangout with other girls from our community. I didn't introduce her to them. You know how much i didn't like them. But i feel like this is a boomerang. She has no friends in this community and now everyone attacking her, even my sister."

"And who is the guy? Is he close with our community?"

"Kayaknya engga. Namanya Yohanes. Dia cucunya temen nenek gue di daerah Tanah Sareal itu."

"The fuck, Julian. Are they own Hotel Mirah?"

"I think so. You know him?"

"Orang Bogor pasti kenal keluarganya. Ayahnya pernah jadi kepala dinas, anggota partai yang murah hati. Sekarang jadi direktur jenderal di Kementerian Perdagangan. I think my dad know his father personally."

"So thats why people think Carlina is aiming for another heir?"

"Yes, dumbass. They are rich. Your level rich. But kinda different. They stick to those kementerian and pajak people. Not some business guy like you. But they do have some business, though."

Rumah Putih GadingWhere stories live. Discover now