26. Stasiun Bogor

421 45 1
                                    

Mama Ayu
Nak, kamu pecat ARTmu?
Ada apa?

Carlina
Iya Ma, dia curi barangku di rumah

Mama Ayu
Astaga
Aku ditelepon temenku dari yayasan tadi
Katanya Ian maki-maki HRD mereka

Carlina
Aduh Ma, maafin Mas Ian ya...
Aku gak tau mas ian telepon mereka

Mama Ayu
Gapapa nak, Ian memang gitu
Apa aja yang dicuri?

Carlina
Banyak ma, gak aku perhatiin satu-satu
Tapi ada kalung dari Papa yang kuminta lagi
Sisanya kukasih dia

Mama Ayu
Haduh kok bisa ya orang itu lolos masuk yayasan
Maaf ya nak mama ngirim orang itu ke rumah kalian
Ada ulah lain lagi gak dia

Carlina
Gapapa ma
Gak ada kok ma

Mama Ayu
Baguslah kalo gitu
Nanti mama kirim gantinya dia

Carlina
Gapapa Ma, gak terlalu banyak kerjaan kok di rumah
Aku masih bisa handle

Mama Ayu
Atau nanti mama ngomong ke mama elle ya
Biar mbak di lebak bulus pindah ke rumahmu
Tuker aja sama mbak yang satu lagi itu
Selain mbak susi

Carlina
Nanti kuobrolin sama mas ian dulu ya ma

Mama Ayu
Oke sayang
Ngomong ngomong gimana kamu sama ian?
Akur kan?

Carlina
Baik kok ma
Mas Ian perhatian banget

Mama Ayu
Bagus lah
Marahin aja ya dia kalo aneh aneh
Jangan lupa kabari mama kalau kamu udah positif ya car

Carlina
Iya ma

***

"Bu, mau pergi?"

Aku hampir lolos pergi secara diam-diam dari rumah, ternyata Mbak Susi menangkap basah aku yang sudah membuka pintu.

"Pergi sebentar."

"Dianter Mas Ilham?"

"Engga, saya naik Grab. Gak usah bilang Bapak, ya."

Mbak Susi bengong kebingungan mendengar jawabanku.

Aku berpenampilan biasa hari ini. Hanya mengenakan celana jeans dan kaos crop top serta tas selempang. Aku baru merasakan lagi berdandan seperti gadis. Dari kemarin, aku merasa harus selalu berpenampilan anggun dan cantik karena aku adalah seorang ibu rumah tangga.

Aku pergi ke Stasiun Bogor menggunakan Grab Bike. Ya, percayalah ini pertama kalinya sejak sekian lama aku menggunakan motor. Karena ayahku tak tahu dan Julian pergi bekerja, aku bebas melakukan apapun semauku.

Pikiranku kosong dan hampa setelah kejadian Mbak Ratna kemarin. Aku butuh jeda dari rumah itu. Rasanya sangat tidak nyaman ketika aku pergi ke kamar mandi dan aku hanya terbayang di mana lokasi ponsel Mbak Ratna saat ia merekam suamiku yang bertelanjang bulat.

Setelah kuperiksa ulang video-video itu diam-diam, ada satu hal yang sangat membuatku terganggu.

Di salah satu video itu, Julian melakukan masturbasi. Aku tak menyalahkannya. Ia adalah lelaki biasa yang tinggal bersama perempuan yang belum ia gauli. Ia melakukannya di kamar mandi sendirian tanpa mengganggu siapapun.

Aku duduk di gerbong wanita paling jauh lalu termenung. Jam 10 pagi, kereta sudah tak begitu ramai. Aku duduk sambil melamun tentang apa yang akan dilakukan Mbak Ratna setelah melihat video itu.

Aku menyimpan ini sendirian. Fakta bahwa Mbak Ratna tidak menghapus video itu membuatku bertanya-tanya.

Kereta berjalan, aku langsung menitihkan air mata lainnya. Aku memakai masker untuk menutupi hidungku yang kemerahan karena selalu menangis. Aku berharap suara roda kereta dapat menenangkanku.

Rumah Putih GadingWhere stories live. Discover now